Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Dapat Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Imam Santoso lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921. Semasa kariernya di kepolisian, Hoegeng menjadi salah satu anggota yang dikenal sangat jujur dan memiliki keberanian yang tinggi.
Hoegeng pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke-5 sekaligus menjadi yang tersingkat yaitu mulai dari tahun 1968 sampai 1971.
Ketika Hoegeng meniti karier di kepolisian saat banyak pejabat tinggi yang terjerat kasus korupsi. Disitulah seorang penegak hukum harus jujur dan bersih, dia pun telah sukses membuktikannya.
-
Judi apa yang berhasil dibongkar? 'Telah melakukan penangkapan dan penahanan terhadap 66 orang tersangka judi online. Sedangkan untuk judi sabung ayam, kami melakukan penahanan terhadap 20 orang yang berperan sebagai penyelenggara,' ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra saat jumpa pers, Rabu (31/7).
-
Bagaimana cara polisi membongkar judi sabung ayam? Sementara untuk barang bukti yang disita dari kasus perjudian sabung ayam di antaranya menyegel arena sabung ayam si Bekasi, 4 ekor ayam, papan tulis jadwal pertandingan, buku rekap, tas ayam, spanduk lokasi adu ayam di Legok Stadium, dan 1 jam pengukur waktu.
-
Siapa Polwan inspiratif dari Sumatra Utara? Natalia Bangun adalah seorang anggota polisi yang sudah mengabdi selama 31 tahun.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang mendapat penghargaan dari Jenderal Polisi? Penghargaan tersebut diberikan kepada Prada Triwandi Werfan Sentana Nababan.
-
Bagaimana Menkominfo memberantas judi online? 'Kementerian Kominfo juga sudah memberikan peringatan kepada seluruh platform media sosial, operator seluler, dan penyedia layanan internet untuk tidak memfasilitasi segala bentuk promosi judi online. Semua yang dalam wewenang Kominfo sudah kita lakukan,' jelasnya.
Di sana, ia menunjukkan keberaniannya dan berhasil mengungkap jaringan perjudian di sana.
Rasa jujur, pemberani, dan bersih yang melekat di jiwa Hoegeng ini tentu menjadi pelajaran dan panutan bagi setiap anggota kepolisian untuk saat ini.
Penugasan di Sumatera Utara
Jenderal Hoegeng sempat menerima penugasan di Sumatera Utara pada tahun 1956 silam.
Saat itu Kota Medan terkenal begitu sulit lantaran setiap polisi harus bisa menahan diri dari godaan suap.
Hoegeng yang baru saja menginjakkan kaki di Belawan pun langsung 'disuap'. Ia menerima barang-barang yang tidak terduga, mulai dari kulkas, piano, tape hingga sofa mahal. Namun seluruh barang itu ditolak mentah-mentah olehnya.
Berantas Perjudian
Ketika Hoegeng bertugas di Medan, Sumatera Utara kerap sekali dijumpai aktivitas bisnis penyelundupan hingga perjudian.
Anehnya, praktik-praktik ini masih terus berjalan begitu lancar tanpa ada tindakan lebih lanjut dari aparat hukum.
Hoegeng pun lantas mulai mengusut dibalik praktik yang melanggar hukum tersebut. Menurutnya, pasti ada oknum yang lebih berkuasa yang berasal dari tubuh TNI maupun kepolisian. Oknum tersebut pastinya sudah menerima suap dari orang-orang kaya.
Pria yang saat itu menjabat sebagai Bareskrim, mulai mengusut kasus perjudian di Kota Medan dan mengungkap dalang dibalik praktik perjudian tersebut.
Hoegeng pun dalam operasinya berhasil menggerebek beberapa tempat perjudian di Kota Medan.
Pada saat itu, ia juga berhasil mengungkap bahwa oknum di balik kasus perjudian tersebut adalah orang-orang yang ada di tubuh TNI.
Sosok Panutan
Bukti Hoegeng adalah polisi yang bersih dan jujur itu juga sempat terjadi saat dirinya bertugas di Medan. Saat itu, ia sering mendapat barang-barang yang sudah tertata rapi di dalam rumah dinasnya.
Dengan halus, ia meminta polisi pembantunya untuk mengeluarkan seluruh barang-barang berharga yang bukan milik ke luar rumah. Hoegeng pun menolaknya lantaran adanya kaitan dengan penyuapan.
Bagi dirinya, menolak barang tadi justru lebih baik ketimbang melanggar sumpah jabatan serta sumpah kepolisian.