Dikritik warga saat debat, Djarot akui tak bisa memuaskan semua
Dikritik warga saat debat, Djarot akui tak bisa memuaskan semua. Djarot mengaku senang dikritik. Dengan kritik maka pemerintah dituntut mencari solusi terbaik untuk warganya.
Calon Wakil Gubernur Petahana DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku senang mendapatkan pertanyaan dari beragam komunitas saat debat final terbuka Pilgub DKI yang berlangsung di Hotel Bidakara, semalam. Meski pertanyaan-pertanyaan tersebut dinilai menyudutkan, namun Djarot menganggap itu sebagai kritik membangun.
"Saya lebih suka begitu, saya pernah sampaikan sebelumnya kritik boleh, saya seneng," kata Djarot, di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/4).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
Dengan kritik dari masyarakat, pemerintah dituntut mencari solusi nyata terkait permasalahan yang dihadapi warganya. Djarot menyadari kritik muncul karena pemerintah tidak bisa sepenuhnya memenuhi semua harapan masyarakat. Tetap ada warga yang tidak puas dengan kinerja pemerintah.
"Sekali lagi, kita tidak bisa di manapun juga di dunia ini memuaskan 10,1 juta orang penduduk, tugas kami adalah memuaskan, menguntungkan sebanyak-banyaknya orang," ujar Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar ini mencontohkan kebijakan relokasi warga korban penggusuran ke rumah susun (rusun). Dia menjelaskan bahwa program itu bertujuan untuk kesejahteraan warga Jakarta agar tidak lagi tinggal di pemukiman kumuh.
"Misal warga Kampung Pulo tentu saja mereka tidak mungkin tinggal di pemukiman kumuh seperti itu terus menerus, kita pindahkan dong," kata Djarot.
Djarot meyakini, tinggal di rusun justru meningkatkan kehidupan warga. Sebab, calon petahana ini mengaku telah memberikan segala fasilitas pendukung untuk warga yang tinggal di rumah susun.
"Rusun itu harganya sekitar Rp 350 juta kalau kita hitung-hitungan lho ya, bayangkan. Belum lagi mereka mendapatkan pelayanan bis gratis, kesehatan, KJP, operasi pasar, kasih modal usaha, dikasih bus sekolah, dikasih feeder bus kalau dia mau ke halte. Kurang apa?," beber Djarot.
(mdk/noe)