Dinkes DKI Harap Hasil Tes Usap di Pengungsian Banjir Selesai Dalam Waktu 8 Jam
Selama menunggu hasil tes usap, pengungsi dengan hasil reaktif itu ditempatkan di posko suspek Covid-19 yang telah disiapkan dengan sekat-sekat sehingga sesuai protokol kesehatan.
Pemkot Jakarta Pusat mulai melakukan berbagai persiapan mengantisipasi banjir. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari, mengatakan pada pengungsi yang hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif, diharapkan dilanjutkan dengan tes usap yang selesai maksimal delapan jam.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Jadi, kami akan minta ke laboratoriumnya agar khusus tes usap di pengungsian, harap segera diproses. Kita harapkan hasilnya segera keluar dalam waktu kurang lebih delapan jam. Karena kalau di pengungsian seperti itu kan harus dievakuasi," ujar Erizon saat ditemui di Lapangan STU Karet Tengsin. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (2/12).
Selama menunggu hasil tes usap, Erizon mengatakan, pengungsi dengan hasil reaktif itu ditempatkan di posko suspek Covid-19 yang telah disiapkan dengan sekat-sekat sehingga sesuai protokol kesehatan.
Jika nantinya hasil tes usap keluar dan positif maka dipastikan warga tersebut akan dipindahkan ke lokasi penanganan Covid-19 seperti Wisma Atlet atau rumah sakit rujukan.
"Pokoknya tes usap di pengungsian untuk penanganan banjir, kita minta prosedurnya dipercepat. Kodenya kita tulis CITO atau artinya harus segera diperiksa. Nanti kalau positif, kita pindahkan di lokasi penanganan Covid-19," kata Erizon.
Setiap warga dalam pengungsian karena banjir di tengah pandemi COVID-19 harus menjalani penyaringan tes cepat.
Persiapan penanganan banjir di tengah kepungan COVID-19 yang disiapkan di Jakarta Pusat tidak hanya di tempat pengungsian tapi juga pada saat evakuasi berjalan.
Selain posko tetap, ada juga perahu COVID-19 yang nantinya digunakan untuk warga bergejala COVID-19 untuk mengantisipasi penyebaran virus asal Wuhan itu.
Baca juga:
Pemkot Jakpus Klaim Pekerjaan Terkait Penanggulangan Banjir Sesuai Target
Pemerintah akan Gunakan Taktik Militer Antisipasi Banjir di Jakarta
Pembangunan 14 Sumur Resapan di Cempaka Putih Dikebut
Banjir Rob Mencapai Kedoya, Kebon Jeruk dan Petamburan Jakbar
Hujan Deras, 4 RT dan 3 Ruas Jakarta Jalan Tergenang