Dirut PAM Jaya Ungkap Penyebab Krisis Air Bersih di Wilayah Jakarta
Sejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bakal berkurang suplai air bersihnya
penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota mengakibatkan air hasil olahan tidak memenuhi standar Permenkes Nomor 492 Tahun 2010.
Dirut PAM Jaya Ungkap Penyebab Krisis Air Bersih di Wilayah Jakarta
Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan, sejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bakal berkurang suplai air bersihnya akibat terjadinya penurunan kualitas air baku di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Hutan Kota, Jakarta Barat.
Hal ini imbas kemarau panjang yang melanda Jakarta. Menurut Arief, penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota mengakibatkan air hasil olahan tidak memenuhi standar Permenkes Nomor 492 Tahun 2010.
"Hal ini menimbulkan gangguan layanan air bersih di area yang tersuplai dari IPA Hutan Kota. Bentuk gangguan tersebut berupa terjadinya penurunan suplai air yang terjadi sejak 8 September 2023," kata Arief dalam keterangan tertulis, diterima Kamis (21/9/2023).
Kemarau panjang menyebabkan terjadinya intrusi air laut ke air sungai sehingga mengakibatkan total TDS (Total Disolve Solid) yang membuat kualitas air tidak sesuai dengan Permenkes.
"Berdasarkan standar Permenkes, TDS air harus dibawah 200 sedangkan saat ini TDS air baku yang ada di IPA Hutan Kota mencapai 2.000," ujar Arief.
Sementara itu, teknologi pada IPA Hutan Kota memang tidak diperuntukan untuk desalinasi. Sehingga, hal ini yang menyebabkan PAM Jaya harus menyetop IPA Hutan Kota yang suplainya sebanyak 450Lps per detik.
"Dampak dari pemberhentian tersebut mengakibatkan daerah yang sebelumnya mendapatkan suplai air dari IPA Hutan Kota menjadi terhenti," kata dia.
Adapun wilayah terdampak suplai air berkurang dan terhenti antara lain, Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Pegadungan, Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, dan Kamal Muara.
Atas hal ini, Arief meminta maaf. Dia menyebut, suplai air bersih diupayakan tetap maksimal dengan pelayanan air tangki gratis sebagai bentuk bantuan untuk masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih.
"Saya berharap, semoga dapat segera turun hujan dengan harapan air dari daratan dapat mendorong air laut sehingga TDS air baku di IPA Hutan Kota menjadi rendah dan IPA tersebut dapat beroperasi kembali" ucap dia.