Ditemukan tewas, pemuda Agas diduga kuat korban pembunuhan
Korban tewas dengan empat luka tusukan pada bagian perut dan dada. Selain menemukan empat luka tusuk di dada dan perutnya, juga ditemukan dua identitas yang berbeda di dalam sakunya. Tak jauh darinya, ditemukan dua unit ponsel pintar.
Kepolisian masih mendalami sebab kematian Agas (30). Sebelumnya, warga asal Serang Banten itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
"Belum, masih kita kembangkan, masih kami selidiki," kata Kapolsek Tambora, Kompol Iver Mannosoh, saat dihubungi, Senin (6/8).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Dugaan sementara, Agas tewas karena dibunuh. Namun, polisi masih terus mencari bukti-bukti untuk bisa mengungkap pelaku dan motif dari kasus tersebut.
"Dugaan pembunuhan, kita lagi selidiki," katanya.
Meski belum ada petunjuk, Iver optimistis pihaknya bisa mengungkap kasus itu.
"Mudah-mudahan (pelakunya) cepat tertangkap. Saya yakin kasus ini cepat terungkap," janjinya.
Pelaku diduga dua orang
"Pelaku (pembunuhan) diduga 2 orang," kata Iver.
Kata Iver, aksi sadia itu sempat dilihat oleh seorang warga yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Sebelum tewas, korban diduga sempat bergumul dengan kedua pelaku.
"Warga yang kebetulan lewat situ (TKP)," katanya.
Sayangnya, polisi tak mendapatkan informasi dari saksi soal ciri-ciri pelaku yang diduga terlibat aksi pembunuhan terhadap Agas. Saksi, lanjut Iver, beralasan lupa karena peristiwa pembunuhan itu terjadi saat malam hari.
"Dia (saksi) nggak secara spesifik melihat ciri-cirinya. Secara umum aja dia melihat ada dua orang sama korban di situ. Kalau mengamati secara detail, enggak. Dia juga kadang ingat pakaiannya juga kadang lupa. Kejadiannya kan pas malam ya," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas ditikam di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (3/8) malam. Korban tewas dengan empat luka tusukan pada bagian perut dan dada.
Selain menemukan empat luka tusuk di dada dan perutnya, juga ditemukan dua identitas yang berbeda di dalam sakunya. Tak jauh darinya, ditemukan dua unit ponsel pintar.
"Mayat seorang berusia 30-35 tahun, diduga merupakan korban aniaya saat ini motif dan modus sedang kami selidiki," demikian keterangan Kepala Polisi Sekor Tambora Komisaris Polisi Iver Son Manossoh dikutip dari Antara, Sabtu (4/8).
Baca juga:
Seorang pria ditemukan tewas di Tambora, terdapat 4 luka tusuk di perut & dada
Pembunuhan sopir taksi di Tangerang, pelaku jual mobil korban Rp 25 juta
Pembunuh sopir taksi Express diduga perampok komplotan Lebak
Sopir Taksi Express diduga dibunuh lantaran pelaku tak sanggup bayar
4 Hari buron, pembunuh guru senior di Makassar ditangkap di Sulbar
Luka lebam di jasad sopir taksi online karena hantaman benda tumpul
Mobil penuh darah terparkir 4 km dari jasad sopir taksi Express ditemukan