Ditinggal Sumarsono PNS DKI siap-siap kena rombak Ahok
Ditinggal Sumarsono PNS DKI siap-siap kena rombak Ahok. "Angkatan 2010 akhir tahun golongannya naik, makanya kalau yang malas-malas nggak diberhentikan kasihan yang muda-muda nggak bisa isi. Perombakan kita pakai angka 6 bulan kasih kesempatan. Kemarin sudah terpilih, kita perketat angkanya. Ini kaya rapor saja."
Pekan ini, masa kampanye pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta akan selesai. Tanggal 11 sampai 13 Februari nanti, tiga pasangan peserta Pilgub DKI dilarang keras melakukan kegiatan politik yang berkaitan dengan pencalonan mereka.
Di tanggal itu pula, semua alat peraga atau atribut kampanye harus bersih dari setiap sudut Jakarta. Relawan diminta turut membantu menjadikan masa tenang itu bebas kampanye.
Khusus petahana gubernur DKI Jakarta yang juga cagub nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama, usai masa kampanye dia akan kembali ke Balai Kota. Ahok, sapaan Basuki, selama tiga bulan terakhir memang mengajukan cuti untuk mengikuti kampanye Pilgub DKI. Sedangkan jabatannya, diisi Plt Gubernur Sumarsono.
Ahok akan menjalani kembali rutinitasnya sebagai gubernur. Hal yang sama juga akan dilakukan Djarot Saiful Hidayat, wakilnya.
Ahok sudah punya agenda saat hari pertama kembali ke Balai Kota. Salah satunya, melakukan rapat pimpinan bersama semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Selama tiga bulan terakhir dirinya telah melakukan peninjauan langsung terhadap program yang telah dan tengah dijalankannya. Untuk itu perlu ada evaluasi terhadap kinerja jajarannya selama dia tinggalkan.
"Begitu masuk, kita lihat angka indikator jelas supaya yang malas diturunkan. Supaya yang rajin ada kesempatan bisa naik," katanya di Kampung Dalam, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/2).
Menurutnya, seharusnya program pembangunan maupun pelayanan berjalan dengan baik selama PNS DKI punya hasrat melayani. Jika ternyata itu tidak terjadi, maka mantan Bupati Belitung Timur ini tidak sungkan untuk melakukan perombakan.
"Angkatan 2010 akhir tahun golongannya naik, makanya kalau yang malas-malas nggak diberhentikan kasihan yang muda-muda nggak bisa isi," terangnya.
Walaupun begitu, dia akan memberikan kesempatan kepada jajarannya untuk melakukan pembenahan selama tiga bulan ke depan. Mengingat ada beberapa posisi dirombak oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
"Perombakan kita pakai angka 6 bulan kasih kesempatan. Kemarin sudah terpilih, kita perketat angkanya. Ini kaya rapor saja. Jadi jangan bilang saya bikin stres," jelasnya.
Ahok mengungkapkan, seharusnya menjadi seorang pejabat di Pemprov DKI Jakarta tidak perlu pusing jika dirinya kembali masuk. Jika malah sebaliknya, maka ini menunjukkan bahwa mereka tidak rajin dalam bekerja.
"Birokrasi yang rajin nggak stres, yang stres itu yang males. Justru saya mengadilkan administrasi. Jadi kalau yang nggak lulus harus ganti pemain," tegas dia.
Saat Ahok cuti, ada beberapa pejabat sempat distafkan Ahok kembali dapat jabatan di Pemprov DKI. Plt Gubernur DKI, Sumarsono, menegaskan, pengangkatan itu berdasarkan beberapa pertimbangan dan tidak ada unsur politik. Lalu apa reaksi Sumarsono jika pejabat pilihannya kembali dirombak Ahok?
"Saya memang menyarankan, sebaiknya dievaluasi kembali siapa tahu ada kesalahan dari saya," kata Sumarsono, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/2).
Sumarsono hanya berpesan agar penggantian tersebut berdasarkan hasil evaluasi serta diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebelum disahkan.
"Karena proses evaluasi, pergantian personel di DKI tetap akan minta persetujuan Kemendagri melalui Dirjen Otda. Tetap ujungnya ke saya juga. Jadi, harus ada izin tertulis oleh Mendagri untuk eselon 2, eselon 3 dan 4 oleh Dirjen otda, mantan Plt gubernur DKI," tandasnya.
Seperti diketahui, Sumarsono menegaskan pejabat yang sebelumnya distafkan lalu diangkat murni karena alasan profesional.
"Profesional ya karena yang dinaikkan itu hanya staf eselon IV, masa depannya masih panjang, enggak ada hubungannya dengan politik karena hanya kepala seksi kalau menaikkan kepala dinas boleh dicurigai," kata Sumarsono, Rabu pekan lalu.
Sumarsono menambahkan, pejabat tersebut memiliki kapasitas kemampuan potensi memungkinkan menjabat lagi dan diangkat lagi. Untuk itu, dirinya merasa para abdi negara di Pemprov DKI harus diberikan kesempatan lagu untuk lebih baik.
"Ada dua pertimbangan yang pertama itu pejabat karir, tingkatnya akan berubah bisa menjadi lebih baik atau menjadi lebih jelek. Ketika itu menjadi lebih baik," ungkapnya.
"Jadi berilah kesempatan mereka untuk hidup dan mengembangkan karir. Mereka masih muda kalau punya keahlian dan karena kesalahan kecil jangan sampai tidak jadi berkembang," terangnya.
Baca juga:
Sumarsono persilakan Ahok rombak PNS DKI tapi lapor Kemendagri
Plt Sumarsono tolak demo di masa tenang Pilkada Serentak 2017
Sumarsono: Lewat smart city, semua serba efisien
Sumarsono klaim kemacetan akibat penutupan proyek MRT sudah diatasi
Berantas pungli di Jakarta, Sumarsono bentuk tim Saber Pungli
Berantas pungli di Jakarta, Sumarsono bentuk tim Saber Pungli
Jelang perpisahan, Sumarsono hadiahkan Mars DKI buat Jakarta
Plt Gubernur DKI ajak Agus, Ahok dan Anies hormati aturan Pilgub
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.