Dukcapil Catat 2.000 Orang Pindah ke Jakarta Sebulan Sebelum PPDB

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 2.000 orang pindah ke Ibu Kota pada Mei 2023. Angka ini melonjak 216 persen dibandingkan April 2023. Kenaikan jumlah pemindahan ini diduga berkaitan dengan syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi.

“Nanti kita cek trennya seperti apa. Tapi memang kemarin pas bulan Mei 2023, itu angkanya cukup melonjak jadi 216 persen dibandingkan bulan April 2023. April kan cuma 890an, kalau Mei hampir 2.000an pemindahannya,”

kata Kadis Dukcapil DKI Budi Awaluddin, ketika dikonfirmasi, Rabu (19/7).

merdeka.com

Meski demikian, Budi menegaskan bahwa orang yang baru pindah ke Jakarta pada Mei 2023 tidak dapat mengikuti PPDB tahun ini. Sebab, dalam aturan, peserta didik dapat mendaftar jalur zonasi 2023 jika mereka pindah sebelum 1 Juni 2022.

“Sistem zonasi ini kan akhirnya berdampak pada orang tua ingin menyekolahkan ke sekolah favorit sehingga orang tua memindahkan anaknya ke sekolah terdekat. Maksudnya, mereka yang berpindah setelah 2 Juni 2022 sampai dengan 30 Juni 2023 itu melanggar aturan kalau mendaftar,” jelas Kadis Dukcapil DKI Budi

Budi meyakini Dinas Pendidikan (Disdik) akan menegakan aturan agar tidak ada proses kecurangan dalam proses PPDB zonasi.

“Itu kan aturan dari PPDB yang tidak membolehkan. Disdik pasti tahu. Itu lah makanya kami menempatkan petugas di posko-posko PPDB untuk Disdik melakukan jika ada yang perlu dikonsultasikan pada petugas, misal dengan mengecek histori,”

kata Kadis Dukcapil DKI Budi Awaluddin

Alasan Pindah

Namun, Budi menjelaskan bahwa 2.000 orang yang pindah ke Jakarta itu memiliki beragam alasan. Misalnya mengikuti orang tua, alasan kesehatan hingga pendidikan. “Perpindahan ada juga yang dari luar Jakarta, dengan berbagai alasan, ikut orang tua, pendidikan, dan kesehatan. Bukan murni mencari sekolah,” kata Budi.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui ada kekurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Heru mengungkapkan, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menerima 23 aduan terhadap PPDB. Aduan tersebut, klaim Heru, akan dijadikan evaluasi PPDB tahun depan. "Ya kurang lebih ada 23. Tidak banyak sih tapi kalau memang ini menjadi evaluasi, kita evaluasi tahun depan," kata Heru di Jakarta Timur, Selasa (18/7).