Fadli Zon titip pesan buat Anies-Sandi jelang dilantik pimpin DKI
Fadli Zon titip pesan buat Anies-Sandi jelang dilantik pimpin DKI. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memberikan pesan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang akan dilantik pada Oktober 2017 mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memberikan pesan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang akan dilantik pada Oktober 2017 mendatang. Fadli meminta Anies-Sandi menghentikan rencana Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk menggusur sejumlah lokasi di Jakarta.
"Kita berharap pesannya kepada gubernur sekarang, karena kami masih menerima laporan termasuk rencana penggusuran di beberapa tempat mungkin menurut saya dihentikan saja," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9).
Fadli menyarankan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera menyerahkan kewenangan penataan beberapa lokasi tersebut kepada Anies-Sandi.
"Biar lah nanti gubernur baru toh ini tinggal menghitung hari. Biar lah gubernur baru nanti yang mengatur bagaimana penataannya dan sebagainya," tegasnya.
Dia mencontohkan, tanah negara yang membutuhkan penataan seperti di Kampung Bayam Papanggo, Jakarta Utara. Hal itu diketahui Fadli setelah mengunjungi langsung Kampung Bayam.
"Saya kira kita sepakat bahwa di daerah tertentu apalagi itu di wilayah tanah negara apalagi itu seperti di Kebun Bayam yang saya kunjungi memang perlu ada penataan tetapi harus ada solusi. Sebagai contoh di Kampung Bayam ada 535 KK," ujar Fadli.
Kalau pun ingin melakukan penertiban, Anies-Sandiaga disarankan menyiapkan pemukiman pengganti bagi warga yang terkena gusuran. Selain pemukiman, kata Fadli, Anies-Sandiaga juga harus mengutamakan komunikasi terlebih dahulu kepada warga sebelum menggusur.
"Harus jelas dulu mereka ini dudukan dahulu ditempatkan dimana, atau mereka diberikan rumah susun dan harus ada negosiasi kesukarelaan dan ada jaminan juga, jadi tidak asal main gusur kemudian tidak ada tahu mau tahu mereka mau kemana," tutupnya.
Baca juga:
Anies Baswedan: Enggak ada buka puasa bersama FPI
Temui Aher, Sandiaga ucapkan terima kasih karena dibantu jadi jurkam
Pilkada DKI 2017 tak pengaruhi kondisi politik nasional
Sandiaga Uno sebut tim sinkronisasi dengan Pemprov DKI sudah cocok
Serap aspirasi warga, Sandiaga akan Salat Jumat di Masjid berbeda
Anies-Sandi jawab isu dimenangkan kelompok tertentu di Jakarta
Adik Prabowo tegaskan kemenangan Anies bukan karena satu umat saja
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa saja yang disampaikan Anies Baswedan saat berada di UGM? Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan."Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi," kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.