Foto di spanduk Agus-Sylvi, 63 petugas PPSU akhirnya batal dipecat
Foto di spanduk Agus-Sylvi, 63 petugas PPSU akhirnya batal dipecat. Ditegaskan Sumarsono, hukuman ini bentuk ketegasan agar PNS tak berpartisipasi dalam pilkada DKI 2017 mendatang. Terkait yang dilakukan PPSU, sebenarnya tak etis apalagi terlihat mereka tidak tertekan. Padahal jelas-jelas tidak boleh.
Sebanyak 63 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau dikenal dengan pasukan oranye dikenakan sanksi skorsing karena bersikap tidak netral dalam Pilkada DKI Jakarta. Mereka kedapatan ikut kampanye pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus-Sylvi.
Hari ini, Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, melakukan tatap muka dengan mereka. Turut hadir Kepala Dinas Kebersihan, Isnawa Adji.
Di awal pertemuan, Isnawa mengaku puluhan anak buahnya itu sempat curhat tentang nasib mereka yang dikenakan sanksi.
"Banyak yang ngadu sampai nangis-nangis dan bilang kok dampaknya bisa begini sampai diskors," kata Isnawa, di Kantor Dinas Kebersihan, Cililitan, Jakarta Timur, Selasa (13/12).
Setelah itu, giliran Sumarsono mengadakan tanya jawab dengan 63 pekerja PPSU tersebut. Mereka diminta memperkenalkan diri dan ternyata meski kerja di PPSU Kemayoran, tempat tinggal mereka tersebar di beberapa daerah.
"Wah ternyata rumahnya nyebar ya tidak semua di Johor Baru," kata Sumarsono.
Setelah itu, Sumarsono meminta salah satu PPSU menjelaskan kenapa merek di-skors.
"Saya ingin bertanya, satu orang menjelaskan alasan mengapa di-skors? Yang bisa menjawab akan dipekerjakan kembali dengan cepat," kata Sumarsono.
"Saya mewakili teman-teman pasukan orange kecamatan Johor Baru kita tau kita melakukan kesalahan dengan foto pasangan calon nomor urut satu," kata salah satu PPSU.
Dikatakan dia, pria yang memotret mereka semula berjanji tidak akan menyebarluaskan. Namun ternyata ramai di media, hingga mereka di-skors.
Mendengar penjelasan itu, Sumarsono kemudian bertanya siapa saja yang masih ingin bekerja, semua langsung mengacungkan jari.
"Sesungguhnya kami sangat setia kepada dinas kebersihan. Dari awal sampai saat ini kita tetap setia," kata salah satu pasukan orange.
Kemudian Sumarsono menanyakan masa kerja setiap pasukan. Paling lama ada yang sudah 10 tahun dan minimal baru dua tahun.
"Saya kira yang penting pemahaman yang pertama skorsing ini sesuai UU No 10 Tahun 2016 yang tegas dan penugasan saya sebagai Plt Gubernur," kata Sumarsono.
Ditegaskannya, hukuman ini bentuk ketegasan agar PNS tak berpartisipasi dalam pilkada DKI 2017 mendatang. Terkait yang dilakukan PPSU, sebenarnya tak etis apalagi terlihat mereka tidak tertekan. Padahal jelas-jelas tidak boleh.
"Hukumannya pemecatan dan pemberhentian termasuk PNS dan orang yang bekerja dan dibiayai oleh APBD. Termasuk pasukan orange karena di dada kiri dan tangan kiri ada simbol pemda. Berarti anda juga unsur pemda dan berarti harus netral. Apalagi sampai difoto selfie dan terlihat seneng difoto, harusnya diberhentikan. Tapi saya punya hati," ungkapnya.
Akhirnya dengan beberapa pertimbangan, Sumarsono memutuskan untuk tidak sampai memberhentikan pasukan orange.
"Ini yang bujang cuma dua orang yang lain udah nikah punya beban nafkah, makanya ya sudah tidak sampai diberhentikan," jelasnya.
Baca juga:
Pasukan oranye diskors, Kali Sentiong dipenuhi sampah
DKI siapkan intensif buat PHL dan PPSU yang berkerja malam hari
Usai Aksi Bela Islam III, 2.000 pasukan oranye dikerahkan ke Monas
Demo 2 Desember, 500 pasukan oranye disiagakan di Monas
Tak gubris kata Djarot dan Sylvi, Sumarsono skorsing pasukan oranye
Nahas pasukan oranye, kena sanksi karena pose di spanduk Agus-Sylvi
Plt DKI sebut pasukan oranye ikut kampanye diskorsing buat efek jera
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Apa tujuan utama dari kampanye Pilkada? Tujuan kampanye dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) adalah untuk mempengaruhi dan memenangkan dukungan masyarakat untuk mendukung pasangan calon yang diusung.
-
Bagaimana PPK membantu KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam Pilkada 2024? Dalam penyelenggaraan pemilihan umum, tugas PPK diatur dalam ayat (1) pasal 8 PKPU Nomor 8 Tahun 2022, meliputi: Membantu KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam melakukan pemutakhiran data Pemilih, daftar Pemilih sementara, dan daftar Pemilih tetap. Membantu KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam menyelenggarakan pemilihan. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang menjadi tanggung jawab utama PPS dalam Pilkada? Selama masa kerja, mereka mempunyai tanggung jawab penting membantu penyelenggaraan Pilkada di tingkat Kecamatan serta Desa. PPS mempunyai peran aktif dalam menjaga agar setiap tahanan pemilihan berlangsung sesuai dengan aturan serta prinsip demokrasi.
-
Bagaimana Pemilu dan Pilkada sama-sama mewujudkan partisipasi aktif masyarakat? Dalam sistem demokrasi, partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemilihan pemimpin adalah salah satu kunci keberhasilan pemerintahan yang representatif dan akuntabel.