Pupuk kompos yang diolah ini berasal dari puluhan ton sampah yang didominasi kayu dan bambu.
FOTO: Intip Pengolahan Puluhan Ton Sampah Sungai Ciliwung Menjadi Pupuk Kompos dan Bahan Bakar di TB Simatupang
Sebuah alat berat ekskavator mengangkut sampah-sampah dari Kali Ciliwung untuk nantinya diolah ke mesin pencacah di tempat penyaringan sampah di TB Simatupang, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Setiap hari, puluhan ton sampah yang didominasi kayu dan bambu diangkut untuk mengurangi volume sampah yang mengalir ke Pintu Air Manggarai.
Nantinya, sampah-sampah tersebut akan dicacah dan kemudian dijadikan bahan bakar alternatif.
Selain digunakan sebagai bahan bakar, sampah ini juga dijadikan sebagai pupuk kompos yang bisa digunakan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan masyarakat yang membutuhkan.
Advertisement
Terlihat tumpukan sampah yang sudah dijadikan sebagai pupuk kompos yang siap digunakan terlihat di tempat penyaringan sampah TB Simatupang.
Sejumlah petugas saat melakukan pengolahan sampah dari Kali Ciliwung di mesin pencacah di tempat penyaringan sampah TB Simatupang di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Ekskavator mengangkat sampah Kali Ciliwung untuk selanjutnya diolah ke mesin pencacah di tempat penyaringan sampah TB Simatupang di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Advertisement
Petugas saat mencetak pupuk kompos dari sampah Kali Ciliwung di tempat penyaringan sampah TB Simatupang di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Petugas menggunakan pupuk kompos dari sampah Kali Ciliwung untuk penanaman tanaman di lahan terbuka yang tersedia di tempat penyaringan sampah TB Simatupang di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
TPA Rawa Kucing menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk pengelolaan sampah. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi sampah hingga 50 ton per hari.