Heru Budi Belum Beri Arahan, Anak Buah Tunggu Kelanjutan Program Hunian DP 0 Rupiah
Sebenarnya, kata Sarjoko, pihaknya telah menyampaikan laporan kepada Heru terkait program-program yang telah dikerjakannya beberapa tahun terakhir ini.
Kelanjutan program hunian DP 0 Rupiah masih tanda tanya setelah Anies Baswedan lengser. Sejak ditunjuk sebagai Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono belum mengeluarkan instruksi apapun berkaitan dengan program tersebut.
"Kami juga memang masih menunggu arahan kebijakan Pak Pj Gubernur berkaitan dengan perumahan dan permukiman dan salah satu yang digagas adalah yang kami coba taruh adalah tentu bagaimana kita bisa melanjutkan program DP Rp0 ini," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko, ketika ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (27/10).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
Sebenarnya, kata Sarjoko, pihaknya telah menyampaikan laporan kepada Heru terkait program-program yang telah dikerjakannya beberapa tahun terakhir ini.
"Kami juga sudah menyampaikan laporan kepada Pak Pj Gubernur terkait dengan apa yang sudah kami lakukan beberapa tahun terkahir khususnya pada rentang RPJMD 2017-2022," tambah Sarjoko.
Sarjoko berharap Heru dapat melanjutkan kegiatan penataan kampung. Tetapi seperti apa konsepnya, dia mengembalikan sepenuhnya pada Heru.
"Nah lebih spesifik yang beterkaitan dengan penataan permukiman, tentu ini menjadi concern beliau juga karena berkaitan dengan bagaimana melakukan upaya penataan permukiman dengan meminimalsiri potensi-potensi kerawanan yang lain, terkait dampak banjir, dan sebagainya," kata Sarjoko.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan memiliki janji kampanye untuk menyediakan hunian yang terjangkau) sebagai salah satu kebutuhan pokok warga Jakarta. Dalam pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022, Anies menargetkan untuk membangun 232.214 unit. Namun, di akhir masa jabatannya, ia hanya berhasil membangun 2.322 unit hunian DP Rp0.
Menjelang masa jabatannya berakhir, Anies berharap penerusnya membangun hunian rumah DP Rp0 sebanyak 9.081 unit. Hal tersebut tercatat pada Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 yang diteken Anies pada 10 Juni 2022.
Di kesempatan terpisah, Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta ragu Heru akan melanjutkan program Anies. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan bahwa program kerja milik Anies belum tentu dilanjutkan oleh Penjabat (Pj) gubernur terpilih Heru Budi Hartono.
“Tergantung evaluasinya. Kalau memang manfaatnya untuk rakyat Jakarta baik, bagus, kenapa tidak dilanjutkan. Tetapi kalau setelah kita lakukan evaluasi, Pak Heru mengevaluasi, ternyata antara manfaatnya dan mudaratnya lebih banyak mudaratnya, ngapain mesti dilanjutkan,” kata Gembong.
(mdk/lia)