Idolakan Bambang Pamungkas, salah gaul Febri malah jadi preman
Pria bertato ini adalah pelaku pengeroyokan dan penganiayaan sejumlah warga di Koja.
Febri (19) alias FN tertunduk malu saat dia dan empat teman lainnya diperlihatkan di depan publik. Pria bertato ini adalah pelaku pengeroyokan dan penganiayaan sejumlah warga di Koja, Jakarta Utara.
Bahkan gerombolan Febri yang bernama Batres (Bajingan Stres) tak segan melukai korbannya dengan senjata tajam jika keinginan komplotan ini tidak terpenuhi. Saat ditangkap pada Rabu (11/3) dini hari, orangtua Febri sangat shock. " Ibu dua kali pingsan dan sekarang enggak pernah jenguk," kata dia kepada merdeka.com di Polsek Koja, Jakarta Utara, Rabu (12/3).
Tahu membuat ibunya seperti itu, anak ketiga dari empat bersaudara berjanji akan berubah. "Saya akan ikutin Bapak saja jadi petugas kebersihan. Kakak saya semua juga kerja itu," kata pria yang sekolah sampai SMP ini.
Febri menceritakan mimpinya menjadi pemain bola. "Saya mau jadi kayak Bambang Pamungkas, saya mau jadi pesepak bola dulu," ucapnya mantap.
Tetapi dia tidak menduga, akibat salah pergaulan, dia jadi gelap mata. Dengan sebilah parang merah, banyak korban yang terluka karenanya.
"Saya enggak bisa main parang, enggak kena juga kalau pukul orang," aku pria yang baru masuk geng setahun yang lalu.
Tetapi penyesalan Febri hanya tinggal penyesalan, korban Febri dan kawan-kawannya, telah melapor ke polisi. Febri pernah membacok Tomi sampai jarinya putus.
"Kepala saya dipukul stik golf dari besi, kepala saya berdarah. Saya lari trus dikejar mereka mau bacok leher saya, saya tahan kena tangan kiri sampai putus jempol saya," cerita Tomi.
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polsek Koja menangkap dua komplotan preman yang kerap meresahkan warga di wilayah Koja. Lima orang dari komplotan bernama Batres dan Uka City ditangkap pada dini hari kemarin di berbagai tempat.
"Ada 5 tersangka yang diamankan Dd, NL, AM dari Uka City dan AG, FN dari Batres. Selain itu diamankan juga 20 senjata tajam," kata kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta.
Dua kelompok tersebut kerap saling serang dan memalak warga di sekitaran Koja. Jika tidak diberi, mereka tak segan-segan melukai korbannya.