Imbas Covid-19, Jumlah Penumpang MRT, LRT, TransJakarta dan KRL Turun Signifikan
Penurunan itu karena mulai sadarnya masyarakat terkait imbauan jaga jarak atau sosial distancing serta pelaksanaan dari bekerja dari rumah atau work from home.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyatakan adanya penurunan jumlah penumpang sejumlah transportasi publik di Jakarta. Penurunan itu karena mulai sadarnya masyarakat terkait imbauan jaga jarak atau sosial distancing serta pelaksanaan dari bekerja dari rumah atau work from home.
"Artinya sesuai imbauan Presiden dan seruan Gubernur agar masyarakat mulai bekerja dari rumah dan beribadah dirumah dipatuhi dengan baik," kata Syafrin saat dihubungi, Selasa (24/3).
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Di mana stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang terhubung dengan moda transportasi lain? Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri terdiri dari empat stasiun, yaitu Stasiun Kerawang, Stasiun Halim, Stasiun Tegalluar, dan Stasiun Padalarang. Setiap stasiun tersebut dibuat terintegrasi dengan moda transportasi lain di masing-masing wilayah.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Apa solusi yang diusulkan Jokowi untuk menutup kerugian MRT dan LRT? Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau "electronic road pricing" (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut."Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi," kata Jokowi.
Berdasarkan data jumlah penumpang, Syafrin merincikan penurunan jumlah penumpang mulai dari MRT, LRT, Transjakarta dan KRL commuterline.
Untuk Transjakarta dalam sepekan terakhir terus berkurang setiap harinya. Mulai tanggal 16-20 Maret, rata-rata penumpang dalam setiap hari sebanyak 400 ribu orang padahal biasanya dapat mencapai 900 ribu pengguna.
Bahkan, untuk akhir pekan tanggal 21-22 Maret penumpang TransJakarta hanya menampung rata-rata 200 ribu orang.
Lalu untuk MRT Jakarta selama tanggal 16-20 Maret 2020, penumpang rata-rata sebanyak 20 ribu dalam satu hari. Biasanya setiap harinya penumpang dapat mencapai 90 ribu sampai 100 ribu orang.
Kemudian LRT juga mengalami penurunan dengan rata-rata per hari selama sepekan kemarin hanya mencapai 1 ribu penumpang.
KRL commuterline juga mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 50 persen dari rata-rata setiap harinya. Sebab dalam sehari jumlah penumpang dapat berkisar pada 900 ribu sampai 1 juta pengguna.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar seluruh warga Jakarta untuk melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk bekerja di rumah untuk cegah penyebaran Covid-19.
"Mari semua yang di Jakarta ikut melaksanakan arahan Presiden @jokowi: kerja dari rumah," tulis Anies Baswedan dalam akun Instagramnya, @aniesbaswedan, Senin (16/3/2020).
Reporter: Ika Defianti
(mdk/ray)