Ini keunggulan bus Transjakarta merek Scania dibanding Zhong Tong
Pemprov DKI menggadang-gadang bus Scania ini lebih baik. Apa bedanya?
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru saja mendatangkan 20 bus baru untuk dioperasikan sebagai bus Transjakarta. Bus bermerek Scania ini diluncurkan tepat pada hari ulang tahun (HUT) Jakarta ke-488 di Silang Monas.
Meski baru diperkenalkan kepada publik, namun Pemprov DKI menggadang-gadang bus ini lebih baik dibanding sebelumnya. Apa bedanya?
Bus gandeng Transjakarta merek Scania ini punya kapasitas 140 orang dan dilengkapi 39 kursi, 6 di antaranya adalah kursi prioritas dan 2 ruang untuk kursi roda. Selain itu, bus ini juga dilengkapi teknologi canggih, punya daya tahan yang lebih baik, memenuhi standar keamanan dan kenyamanan, yakni dengan adanya 4 kamera CCTV di luar maupun dalam.
Kemudian terdapat kendali elektronik yang bisa mengendalikan ketinggian bus dengan suspensi udara, yakni menyesuaikan antara beban dan kondisi jalan. Sedangkan bahan bakarnya telah memenuhi standar emisi Euro VI, bahkan mesinnya mampu menghemat bahan bakar hingga 1,5 kiloliter untuk se liter bensin yang setara dengan RON 88.
Sementara, bus merek Zhong Tong yang diimpor Perum Damri sebanyak 66 unit dari China diklaim memiliki tiga kelebihan.
Bus ini terpasang mesin Global Position System (GPS), announcer dan display yang otomatis. Nantinya, pengemudi tidak perlu menekan tombol lagi namun secara otomatis akan menginformasikan nama halte begitu bus mendekati halte serta adanya CCTV.
Selain itu, bus ini dilengkapi automatic fire fighting, di mana bisa dengan cepat mendeteksi api dan segera menyiramkan air secara otomatis.
Bus buatan China ini diklaim memiliki kekuatan mesin, daya tempuh dan sudah standar Euro V yang sangat ramah lingkungan. Keunikan bus ini terletak pada bentuk bagian depan yang mengambil model sunny, serta sebuah wifi yang diperuntukkan bagi para penumpangnya.
Bus China ini berkapasitas 150 orang, dengan konfigurasi 40 penumpang duduk dan sisanya berdiri. Apabila dipaksakan, dalam jam sibuk, maka bisa memuat 170 penumpang.
Soal mesin, bus ini memakai mesin dari Korea, bernama Dossu, berkekuatan 340 HP (horse power). Bus Zhong Tong ini juga diharapkan bisa membantu mengurangi kemacetan.
Baca juga:
Ahok sesalkan busway tak diatur dalam UU lalu lintas
Polisi masih selidiki sebab Transjakarta tabrak kendaraan di Mampang
Transjakarta rem bolong, Ahok curiga DKI & produsen di China curang
Polisi tak temukan jejak rem di lokasi kecelakaan Transjakarta
-
Transjakarta apa saja yang akan dihapus dari aset Pemprov DKI? Merek Bus Transjakarta yang akan masuk kandang alias dihapus dari aset Dishub DKI Jakarta adalah: Zhongtong, Yutong, Hino, Mercedes, Hyundai, Komodo, Ankai, dan Inobus.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa ratusan bus Transjakarta akan dihapus dari aset Pemprov DKI? Ratusan Bus Transjakarta Siap-Siap Masuk Kandang Bukan karena terbengkalai, melainkan 417 bus Transjakarta itu disebut telah habis pemakaiannya. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bus tersebut sudah selesai masa pakainya oleh PT Transjakarta dan diusulkan dihapus dari aset. "Artinya, keseluruhan bus ini sudah selesai masa pakainya, maka ini diusulkan untuk dihapuskan," kata Kadishub.
-
Dimana uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dimulai? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.