Ini makna di balik nuansa Betawi di Gereja Katedral
Melalui tema budaya Betawi, pihak gereja mengangkat konsep keluarga sebagai sekolah kehidupan. Melalui ondel-ondel dan kereta kuda, dia mengingatkan masyarakat Jakarta bahwa mereka tidak bisa lepas dari budaya Betawi.
Gereja Katedral di Jakarta Pusat menampilkan suasana budaya Betawi sebagai tema perayaan Natal 2016 ini. Nuansa budaya Betawi sangat kental dengan adanya kereta kuda, ondel-ondel dan lain sebagainya.
Humas Gereja Katedral, Robert menjelaskan, melalui tema budaya Betawi pihaknya mengangkat konsep keluarga sebagai sekolah kehidupan. Melalui ondel-ondel dan kereta kuda, dia mengingatkan masyarakat Jakarta bahwa mereka tidak bisa lepas dari budaya Betawi.
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Kapan tepatnya Natal dirayakan? Hari Natal pada 25 Desember pertama kali diperingati pada 221 Masehi.
-
Apa arti warna hijau di Hari Natal? Hijau melambangkan kehidupan baru, pertumbuhan, keabadian, dan harapan.
-
Dimana puisi Natal ini menggambarkan suasana Natal? Di gereja-gereja, lilin-lilin menyala Umat berdoa, bersyukur akan anugerah-Nya Di ruang keluarga, bau kue natal menyegarkan Keluarga bersatu, merayakan kemuliaan-Nya
-
Apa arti sebenarnya dari Natal? Arti Natal secara bahasa berasal dari bahasa latin yang memiliki arti “lahir”. Sedangkan menurut istilah, Natal adalah upacara yang dilakukan oleh orang kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa al-Masih, yang mereka sebut dengan Tuhan Yesus.
-
Kapan doa Natal dibaca? Doa malam Natal menjadi wujud rasa syukur dan penghormatan umat Kristen kepada Tuhan atas karunia kelahiran-Nya sebagai Juru Selamat dunia.
"Memang karena tema kita ini keluarga. Dari situ kita ingin orang-orang bisa merefleksikan nilai-nilai dalam keluarga dan ingat bahwa mereka besar dan tumbuh di Jakarta yang enggak lepas dari Betawi," kata Robert, di lokasi, Minggu (25/12).
Suasana keceriaan disemarakkan melalui hiasan kereta kuda dan boneka ondel-ondel dengan warna-warna yang meriah. Ini diharapkan bisa mengajak umat untuk mengalami kegembiraan baik sebagai Umat Katolik, maupun dalan lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga.
"Melalui bahan-bahan yang senatural mungkin, umat diajak untuk mengalami Natal dalam suasana budaya yang kita kenal dengan baik," tutur Robert.
Selain itu, Robert juga berharap dengan menghadirkan tema keluarga sebagai sekolah kehidupan, umat tidak akan melupakan budaya-budaya lokal dan bisa menghargai alam dan lingkungan sekitar.
"Katedral ini ada di Jakarta, kita hidup di Jakarta harus ingat bahwa kita punya akar budaya," tandasnya.
Baca juga:
GKY Pluit tempat Ahok Misa Natal sampaikan ceramah dua bahasa
Ahok dan keluarga beribadah Misa Natal di GKY Pluit
116 Polisi amankan Misa Natal di Gereja Katedral Jakarta
Ibadah Misa Natal, jemaat memenuhi Gereja Katedral Jakarta
Perayaan Natal di Palu dalam kesederhanaan yang penuh hikmat