Jakarta banjir, angkutan umum seenaknya naikkan tarif
Tarif Kopaja 88 jadi Rp 10.000. Sopir ojek minta Rp 100.000 dari Cengkareng ke Slipi.
Ada saja cara yang tidak terpuji yang dilakukan awak kendaraan umum. Di saat ratusan penumpang kesulitan karena arus lalu lintas Jalan Daan Mogot Raya macet, ditambah jumlah kendaraan yang sedikit, mereka menaikkan tarif secara sepihak.
"Tadi naik Kopaja 88, ongkosnya dinaikin jadi Rp 10.000. Katanya bus mau masuk jalan tol," ujar Nina (33), salah seorang warga Cengkareng, Senin (20/1).
Akhirnya, karyawan Pengadilan Negeri Jakarta Barat itu terpaksa membayar tarif yang naik melebihi 100 persen tersebut. "Habis mau gimana lagi, angkutan yang lewat PN ya cuma itu," keluh Nina.
Namun niat Nina untuk mencapai kantor harus diurungkan. Sebabnya, Kopaja 88 jurusan Kalideres-Slipi memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan.
Topik pilihan: Kemacetan Jakarta | Transjakarta
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
"Sampai di Jembatan Baru, Kopaja milih muter. Udah gitu, duit enggak dikembaliin lagi," gerutu Nina.
Selain angkutan umum, sejumlah tukang ojek juga menaikkan harga tarif yang sangat tinggi. Dari Cengkareng ke Slipi, mereka mematok tarif Rp 100 ribu. Jaraknya sekitar 5 kilometer.
"Tadi pas mau naik ojek, abangnya minta Rp 100 ribu, ya udah saya milih balik ke rumah aja," ujar warga Sumur Bor, Cengkareng.
Baca juga:
Ini cara Wiranto kunjungi korban banjir di Kampung Pulo
Banjir landa Pluit hingga 1 meter, warga aktivitas pakai perahu
Atasi banjir di Jakarta, dua waduk besar akan dibangun pada 2015
Akses Tegal Alur terputus, Ibu hamil melahirkan di pengungsian
KAI: Banyak perjalanan kereta terganggu gara-gara banjir