Jaksel dan Jaktim Berpotensi Longsor saat Musim Hujan
Pemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Pemerintah Provinsi Jakarta lewat Instagram resminya @dkijakarta, merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
“Prakiraan wilayah berpotensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” tulis Pemprov Jakarta seperti dikutip Rabu (13/11).
- Peringatan Dini Potensi Tanah Longsor di Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur
- Selain Banjir, Kota Semarang Dilanda 10 Kali Tanah Longsor
- Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
- 21.000 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan, Kerugian Capai Rp157 Miliar
Pemprov Jakarta menambahkan, berdasarkan informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), ada dua zona rentan yang berpotensi terjadi longsor. Pertama, zona menengah dan kedua, zona tinggi.
Definisinya, Zona Menengah adalah zona yang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sementara pada Zona Tinggi adalah zona gerakan tanah lama yang dapat aktif kembali.
Berikut daftar daerah berada di Zona Menengah hingga Tinggi yang berpotensi terdampak bencana:
1. Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan.
2. Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, Pasar Rebo.
Demi mengantisipasi hal itu, kepada lurah, camat dan masyarakat, Pemprov Jakata mengimbau untuk tetap mewaspadai adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.