Jelang MEA, Ahok dan Menaker Hanif ingin dorong sertifikasi profesi
Mereka berdua juga membicarakan mengenai upah minimum regional (UMR) 2015.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan pertemuan dengan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dakhiri. Mereka berdua membicarakan mengenai upah minimum regional (UMR) 2015.
Mereka berdua melakukan pembicaraan secara tertutup. Hanif mengatakan, pembicaraan tertutup tersebut hanya membahas soal UMR, sehingga ada sinergis antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kemenaker.
Selain itu, mereka juga mempersiapkan diri untuk menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sehingga perlu diadakan pelatihan untuk PNS DKI Jakarta dan pekerja lainnya.
"Jadi soal pelatihan ini isu penting karena akan menghadapi MEA pada Desember 2015. Kami ingin mendorong sertifikasi profesi," kata Hanif di Kantor Kemenaker, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
Mereka berdua juga sepakat untuk meningkatkan kualitas Balai Latihan Kerja (BLK) di Jakarta. Bahkan, syarat untuk masuk juga akan dipermudah. Salah satu caranya dengan menghilangkan standar persyaratan pendidikan dan usia untuk mendaftar.
"Kami bisa melakukan pelatihan tenaga kerja dalam jumlah banyak. Kami coba jajaki dengan Pemprov DKI, membebaskan persyaratan pendidikan formal di BLK. Selama ini orang mau ikut harus S1 atau SMA," terangnya.
Hanif juga berencana akan melakukan pembicaraan kepada serikat pekerja untuk meluruskan niatnya. Sebab salah satu tugas pemerintah adalah membuat buruh sejahtera dan industri mampu berkompetisi di MEA.
"Dua-duanya kita komunikasikan biar sinergis," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya telah menjalin upaya untuk menekan biaya pengeluaran buruh. Sebagai permulaan ini semua, politisi PKB ini meminta Jakarta menjadi role model pertama.
"Intinya Pemda DKI di bawah kepemimpinan Ahok siap dijadikan role model penanganan isu ketenagakerjaan mulai dari pelatihan, upah dan sebagainya," tutup Hanif.