Jerit Ojek Online: Mulai Perkara Suspend Hingga Tingginya Potongan
Aspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Ojek online (Ojol) menyampaikan uneg-uneg mereka kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator. Mereka menilai aplikator sewenang-wenang terhadap mitra.
Aspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
- Kesaksian Ojol Temui Kakek Penarik Gerobak, Dikira Sujud Ternyata Minum Air Genangan Hujan di Jalan
- Masyarakat Diimbau Hindari Tiga Lokasi Demo Ojek Online
- 3.000 Ojol Yogyakarta 'Geruduk' Kantor Polisi lalu Bertemu Jenderal Bintang Dua, Ada Apa?
- 3 Juru Parkir Liar Keroyok Ojek Online, Begini Tampangnya saat Pakai Baju Oranye
Melva (54), salah satu driver misalnya. Dia mengeluhkan ketatnya aturan suspend yang diberlakukan oleh pihak perusahaan.
"Lihat kondisi kami, jangan menekan kami. Kita juga mau uang, siapa yang enggak mau uang? Tapi harusnya aplikator juga paham jangan dikit-dikit suspen, dikit-dikit suspen," kata dia saat ditemui, Kamis (29/8).
"Kita harusnya simbiosis mutualisme, aplikator butuh kami, kami butuh aplikator," Melva menambahkan.
Melva mengatakan, pihak aplikator terkesan sadis terhadap mitra. Mereka tak segan melakukan suspen apabila mitra tidak bersedia mengambil orderan yang masuk.
"Kami cancel orderan Shopee suspen akun kami 30 menit," ucap dia.
Tak cuma itu, pihak aplikator juga dinilai sangat membebankan mitra. Melva mencontohkan ketika ada pengiriman barang.
"Barang beratnya 30 kilogram, seharusnya tidak bisa dibawa pakai motor. Tapi sama pihak aplikator malah diarahkan ke kita yang bawa motor," ucap dia.
Melva berharap suara didengar oleh pihak aplikator, sehingga ada perbaikan ke depannya.
"Kami bangga menjadi mitra, kami harap lebih baik dari sekarang," ucap dia.
Tak beda jauh, pengemudi Gojek juga merasakan hal serupa. Bedanya, Nurma (28) mengeluhkan bayaran yang diterima oleh mitra Gojek.
"Kemarin di jam sibuk dan situasi macet argo harusnya lebih tinggi. Tapi, ini malah tetap sama. Ini kan enggak sesuai," ucap dia.
Nurma juga menyampaikan, potongan yang diambil oleh pihak aplikator tergolong makin berat bagi mitra gojek.
"Potongan itu harus diturunkan dan harus manusiawi, karena selama ini kami menganggap potongan terlalu besar bagi kita semua," ucap dia.
Nurma mengatakan, kebijakan Gojek terhadap mitra semakin ketat. Dia soroti adanya verifikasi muka (vermuk) sebagai syarat masuk ke dalam aplikasi mitara.
"Sekarang vermuk kalau enggak pakai jaket gojek kena suspen. Padahal, kita enggak selamanya ada atribut. Kalau hujan dan basah gimana? Masa kita pakai juga," tandas dia.