Kapolda Metro sebut negara keluar dana besar demi Jakarta aman
Kapolda Metro sebut negara keluar dana besar demi Jakarta aman. Jumlah pasukan yang mengamankan Pilkada DKI Jakarta mencapai 64.523 yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP hingga linmas. Jenderal bintang dua ini mengaku telah mengubah pola pengamanan untuk putaran kedua Pilkada Jakarta.
Keamanan ibu kota saat gelaran putaran kedua Pilkada DKI Jakarta menjadi prioritas. pemerintah mengakui ada potensi kerawanan karena masyarakat mudah terprovokasi. TNI dan Polri telah mengeluarkan pernyataan tegas menindak siapapun yang berniat mengacaukan ibu kota.
Kapolda Metro Jaya, Irjen M. Iriawan tidak menampik, pengamanan Pilkada DKI putaran kedua ini membutuhkan dana besar. Pengeluaran ini demi mewujudkan Jakarta aman dan nyaman saat pemungutan suara. Namun Kapolda menolak menyebut nominal dana pengamanan Pilkada DKI.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
"Mungkin kalau saya sampaikan jumlahnya, bakal kaget. Berapa jumlah pasukan yang ada, itu 64.523 pasukan. Untuk apa, untuk Jakarta aman, Jakarta damai. Negara mengeluarkan cukup banyak biaya enggak apa-apa, yang penting Jakarta aman, damai dan terkendali," kata Iriawan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4).
Iriawan mengatakan, warga Jakarta menginginkan Pilkada berjalan aman dan damai. Apalagi, Jakarta menjadi barometer nasional dan perhatian dunia internasional. Jenderal bintang dua ini mengaku telah mengubah pola pengamanan untuk putaran kedua Pilkada Jakarta.
"Nanti ada perubahan pola pengamanan TPS, satu TPS dijaga satu TNI dan Polri dan dua linmas. Dimana ada 13.032 TPS dan ada 26.000 lebih linmas dan 26.000 lebih TNI/Polri, jadi ada 50.000 lebih," katanya.
Iriawan bersama Pangdam Jaya Mayjen Jaswandi akan bahu membahu mengamankan ibu kota. "Di mana kami lakukan karena ingin semua terbebas dari perasan terintimidasi ataupun terprovokasi dari intimidasi. Kami sudah amankan, tak boleh ada yang mengintimidasi warga atau pemilih. Saya ingin Jakarta aman dan damai," ucapnya.
Baca juga:
Strategi polisi amankan kondisi jelang pemilihan gubernur DKI
Kapolri minta aparat jangan takut jaga TPS
Jelang Pilkada DKI 19 April, Mabes Polri tetapkan status waspada
Kapolri Tito jamin keselamatan Panwaslu DKI jika ada ancaman
Amankan Pilgub DKI putaran kedua, 34.034 personel disebar ke TPS