Marak Kasus Tawuran Berkedok Bukber, Kapolda Metro Jaya: Adik-Adik Ini Energinya Terlalu Besar
Marak Kasus Tawuran Berkedok Bukber, Kapolda Metro Jaya: Adik-Adik Ini Energinya Terlalu Besar
Mereka biasanya konvoi menggunakan motor, membawa bendera asal sekolah mereka dan menggelar buka puasa bersama di jalan.
Marak Kasus Tawuran Berkedok Bukber, Kapolda Metro Jaya: Adik-Adik Ini Energinya Terlalu Besar
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, menyoroti kasus tawuran antar pemuda yang beberapa waktu belakangan terjadi.
Pasalnya kasus itu semula dari kawanan pemuda yang ingin melakukan buka on the road justru berakhir dengan tawuran.
Mereka biasanya konvoi menggunakan motor, membawa bendera asal sekolah mereka dan menggelar buka puasa bersama di jalan.
"Adik-adik ini energinya terlalu besar ya, harusnya disalurkan, mau olahraga kan," kata Karyoto di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/4).
Fenomena tawuran juga pada saat bulan ramadan ini juga dianggap bergeser. Sebab, polisi melarang Sahur On The Road (SOTR) sehingga berganti menjadi Buka On The Road (BOTR).
Karyoto mengaku pihaknya saat ini tengah mengupayakan patroli skala sedang guna mencegah tawuran. Terlebih lagi menjelang memasuki musim mudik lebaran yang artinya Kota Jakarta akan sepi dari biasanya.
"Kami juga sudah bertekad, mudah-mudahan, saya tekan kepada para Kapolres, untuk bisa melakukan pencegahan yang maksimal sehingga tidak terjadi perbuatan-perbuatan pencurian rumah kosong maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya materil, apalagi yang sifatnya jiwa. Kami upayakan itu," tegas Karyoto.
merdeka.com
Fenomena BOTR itu sempat viral di media sosial. Rombongan pemuda hendak melintas di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
Mereka berbondong-bondong mengendarai motor sambil menyalakan flare dan mengibarkan bendera yang besar di tengah jalan. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi macet.
Hal serupa juga terjadi di kawasan Senen Jakarta Pusat dimana aksi tawuran pecah. Sejumlah pemuda terlibat aksi saling menembakan petasan satu sama lain menjelang waktu berbuka puasa.