Karut marut Monas, dari larangan injak rumput hingga kurang toilet
Tak terlihat pengelola Monas yang memberikan peringatan kepada pengunjung yang menginjak-injak rumput dan taman.
Di area Monas terdapat papan nama pengumuman yang bertuliskan 'Jangan Injak Kami, Biarkan Kami Tumbuh Hijau dan Subur.' Ironisnya, papan nama yang dipasang oleh pengelola Tugu Monas itu hanya sebatas slogan semata.
Tak sedikit pengunjung Monas yang menginjak-injak rerumputan dan Taman Monas. Ada yang bermain layang-layang, foto selfie dan ada juga yang hanya duduk-duduk saja.
Pantauan merdeka.com di lokasi, tak terlihat pengelola Monas yang memberikan peringatan kepada pengunjung yang menginjak-injak rumput dan taman. Padahal papan tulisan itu tak jauh dari tugu dan pintu masuk ke terowongan Monas.
Kawasan Monas seakan jauh dari pengelolaan yang maksimal. Ditambah banyaknya sampah yang berserakan dan kurangnya fasilitas umum seperti penyediaan kamar kecil atau toilet bagi pengunjung.
"Terus terang saya bingung cari toilet, katanya tadi ada di depan Istana, kita sudah muter-muter gak nemu," kata ibu-ibu pengunjung Monas yang mengaku berasal dari Bogor, Jakarta, Sabu (2/1).
Ibu yang diketahui bernama Anis itu mengharapkan agar penyediaan toilet dipasang di beberapa titik. Supaya pengunjung jika ingin buang air kecil tidak kebingungan dan antre.
"Apalagi sekarang akhir pekan, harusnya toilet itu ada di beberapa titik," tegasnya.
Sedangkan Putri, salah satu mahasiswi perguruan tinggi di Jakarta mengatakan, seharusnya pengelolaan Monas maksimal dilakukan. Sebab, Monas merupakan tempat bersejarah dan menjadi salah satu tempat liburan favorit warga Jakarta dan luar Jakarta.
"Masak rumput diinjak-injak didiamkan, fasilitas umum harusnya lebih tertata mestinya. Pengelolaan Monas kan pakai APBD juga, pajak dari rakyat," jelas Putri yang sudah duduk semester 5 itu.
Baca juga:
Ini harus diperhatikan warga Jakarta bila tak mau kena macet di tol!
Agar tak terjebak macet, warga DKI diimbau tak pulang hari Minggu
1.810 Personel gabungan amankan arus balik Natal dan Tahun Baru
Pengunjung membeludak, parkiran mobil di Ancol tak cukup
Cerita juru potret keliling di Ancol bersaing dengan HP berkamera
-
Kenapa Monas jadi pilihan tempat berlibur? Selain murah, berwisata di Monas juga bisa menjadi tempat mengedukasi anak-anak.
-
Kapan warga menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Siapa yang menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024).
-
Apa yang dilakukan warga di Monas saat libur panjang? Beberapa pengunjung terlihat menggelar tikar untuk piknik bersama keluarga. Beberapa pangunjung lainnya asyik berfoto dengan latar belakang tugu tertinggi di Indonesia tersebut.
-
Apa yang diabadikan di Museum Monpera? Museum ini dibangun untuk mengenang seluruh jasa para pejuang Palembang. Berkunjung ke Museum Monpera, Melihat Sejarah Hingga Mengenang Jasa Perjuangan Rakyat Membela Tanah Palembang Setiap jengkal perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan tanah kedaulatannya tentu patut dikenang dan diapresiasi setinggi-tingginya. Agar kenangan tersebut bisa terjaga dengan baik, dibuatlah sebuah museum sebagai wadahnya.
-
Apa yang menjadi sumbangan Teuku Markam untuk Monas? Tak hanya itu, dari total berat emas tersebut, 28 kg emas ternyata merupakan sumbangan dari Teuku Markam.