Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Turun 540 Per 23 Agustus 2022
Positivity rate Covid-19 di Jakarta sepekan terakhir sebesar 16 persen, sementara harian 11,7 persen.
Pemprov DKI Jakarta mencatat jumlah kasus aktif atau pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan maupun isolasi turun 540 pada Selasa (23/8). Total orang yang masih dirawat atau isolasi sebanyak 17.580 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, pihaknya terus memasifkan testing untuk memantau penularan Covid-19. Kemarin, Pemprov DKI melakukan testing PCR kepada 11.466 orang.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Dari pemeriksaan tersebut, sebanyak 1.470 orang dinyatakan positif dan 9.996 orang negatif. Selain itu, dilakukan pula tes antigen. Dari 24.067 orang yang dites, 1.241 orang dinyatakan positif dan 22.826 negatif.
"Namun, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR," kata dia dikutip Rabu (24/8).
Dwi juga melaporkan data positivity rate Covid-19. Dia menyebut, positivity rate Covid-19 sepekan terakhir sebesar 16 persen, sementara harian 11,7 persen. Angka ini masih melampaui standar aman WHO maksimal 5 persen.
Gencarkan Vaksinasi Covid-19
Dwi mengatakan, Pemprov DKI juga terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 dengan menggencarkan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Dinas Kesehatan DKI juga tetap menggalakkan testing, tracing dan treatment (3T).
Dwi mengimbau warga untuk senantiasa memakai masker saat sedang beraktivitas di luar rumah, terutama di tempat publik. Selain itu, warga juga disarankan untuk segera melengkapi vaksinisasi Covid-19 dengan booster.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sudah sebanyak 12.627.326 orang yang mendapatkan vaksin dosis 1, dengan proporsi 70,7 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,3 persen warga KTP NonDKI. Adapun sebanyak 1.140 orang yang divaksin dosis pertama pada Selasa (23/8).
Untuk dosis 2, terdapat 3.267 orang yang sudah divaksin per Selasa (23/8) sehingga total 10.786.090 orang, dengan proporsi 74 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 26 persen warga KTP NonDKI yang sudah divaksinasi.
Vaksinasi dosis 3 atau booster juga dilakukan. Total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 4.835.741 orang dan jumlah yang divaksin dosis 3 per Selasa (23/8) adalah 33.149 orang.
Warga yang ingin melakukan vaksinasi, dapat langsung pergi ke tempat vaksinasi. Namun, untuk mempercepat proses, warga disarankan mendaftar secara daring melalui aplikasi JAKI atau situs corona.jakarta.go.id/vaksinasi.
Dengan mendaftar secara daring, warga dapat memilih waktu dan tempat vaksinasi sendiri, sekaligus bisa melakukan pre-screening tes daring. Lalu, warga juga dapat menemukan tempat vaksinasi melalui aplikasi Google Maps dengan menuliskan 'vaksin Covid-19'.
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus Covid-19 karena pandemi belum usai. Upaya 3T terus digalakkan dan vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," kata Dwi.
(mdk/tin)