Kasus Kalideres: Ibu Tewas Sejak Mei Tapi Dianggap Tidur, Saksi Teriak Allahu Akbar
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengky Haryadi mengatakan, pihaknya melibatkan banyak pihak dalam perkembangan kasus ini. Meskipun dia menegaskan, kasus ini masih terus diselidiki, belum sampai pada tahap kesimpulan.
Tabir kematian sekeluarga di sebuah rumah di Kalideres mulai menemui titik terang. Polisi berhasil mengungkap kronologi kematian keempat korban yang tinggal satu atap tersebut.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengky Haryadi mengatakan, pihaknya melibatkan banyak pihak dalam perkembangan kasus ini. Meskipun dia menegaskan, kasus ini masih terus diselidiki, belum sampai pada tahap kesimpulan.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa saja kasus yang viral dan baru ditangani polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice' Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Dimana dari proses digital forensik kami temukan fakta bahwa para penghuni rumah keluarga ini jarang berkomunikasi dari pihak luar, sangat jarang," kata Hengky di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11).
Hengky mengatakan, dari hasil penyelidikan, ditemukan beberapa pihak yang dihubungi oleh korban sebelum meninggal dunia. Kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan konvensional, penyelidikan deduktif, keterangan saksi.
"Kami menemukan beberapa petunjuk penting terkait dengan proses ini," ujar Hengky.
Yang pertama, dari salah satu penghuni lokasi, ternyata korban pernah menghubungi salah satu nomor. Hal ini terkait penjualan barang-barang yang ada di rumah. Misalnya mobil, motor. Kemudian penjualan AC, kulkas, blender, TV.
"Dan ini sudah kita dapatkan siapa yang membeli, berapa dijualnya, dan sebagainya," katanya.
Jadi, praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, dan barang-barang yang ada di rumah, sementara bisa dipatahkan.
Namun, lanjut Hengky, ada salah satu pihak yang bisa mengungkap lebih spesifik lagi terkait kasus ini. Dimana salah satu nomor telepon tersebut ditelusuri.
"Kita ambil keterangan saksi, dan akhirnya kita memperoleh 3 orang saksi penting dalam proses penyelidikan kami," tegas dia.
Ternyata, satu orang saksi adalah mediator jual beli rumah. Kemudian dia mengajak rekannya, sama sama mediator penjualan rumah.
Saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal di rumah tersebut, atas nama almarhum Budiyanto menghubungi ke para saksi ini untuk menjual rumah tersebut.
"Ada hal yang sangat tidak lazim di sini, pada saat ditemui mediator ini langsung menyerahkan sertifikat asli. Kemudian karena waktu sempat putus asa tidak ketemu pembelinya siapa yang ingin seharga Rp1,2 miliar, akhirnya dikembalikan sertifikat itu kepada almarhum Budiyanto ini tetap ditolak, suruh pegang lagi," kata Hengky.
Pada tanggal 13 Mei, ternyata mediator ini berteman dengan seorang pegawai koperasi simpan pinjam. Oleh karenanya, diniatkan digadaikan sertifikat rumah ini.
Oleh karena itu, pegawai koperasi simpan pinjam ini tertarik mengingat lokasi perumahan ini memiliki NJOP yang tinggi.
"Pembayaran simpan pinjam itu meminta 50 persen NJOP, baik rumah maupun tanah. Pada saat 5 orang datang ke seputaran rumah dua mediator, satu dari petugas atau pegawai dari koperasi simpan pinjam ini datang ke depan rumah sama-sama masuk ke rumah yang menjadi TKP ini," tutur Hengky.
Pada saat itu diterima oleh almarhum Budianto. Begitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada 13 Mei 2022 lalu.
Ditanyakan kepada pihak rumah kenapa bau busuk, lalu sang pemilik rumah menjawab bau got. Kemudian masuk ke dalam rumah. Kemudian diminta perlihatkan sertifikatnya, ternyata sertifikat ini atas nama Reni Margareta. Ibu dari Dian. Kemudian ditanyakan Reni ada dimana, sedang tidur di dalam.
Kemudian pegawai koperasi simpan pinjam ini mengajak diantarkan masuk ke dalam kamar. Begitu pintu kamar dibuka pegawai ini masuk menyeruak bau yang lebih busuk.
"Dimana ibunya, ini lagi tidur. Tapi jangan dinyalakan lampu, karena ibu saya sensitif terhadap cahaya, kata anak atas nama Dian yang turut meninggal di TKP," jelas polisi.
Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang gemuk sehingga agak curiga. Tanpa sepengetahuan Dian, salah satu korban pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HPnya. Begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar.
"Ini sudah mayat di tanggal 13 Mei," katanya.
Saksi kemudian langsung keluar dan tidak ingin lagi melanjutkan proses gadai. Langsung mengajak dua saksi yang lain segera keluar.
Pada saat keluar ketemu saksi yang lain sudah kami ambil keterangan juga menyatakan yang sama bahwa sempat teriak Allahu Akbar dan salah satu saksi ini dikejar oleh Budianto.
"Tolong pak jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak RT ataupun warga sini. Dan ternyata tidak dilaporkan," imbuhnya.
Hal Ini yang disesalkan oleh polisi. Seharusnya semua sebagai warga masyarakat tidak boleh permisif. Kejadian seperti ini agar dilaporkan saja.
Dan keterangan saksi ini kemudian dicocokkan oleh polisi dengan keterangan saksi-saksi lainnya. Seputaran TKP menyatakan memang ini cocok terhadap waktunya.
"Kami meminta bukti pada 13 Mei mana kalau saudara pernah datang kemudian ditunjukkanlah meta datanya tercatat 13 Mei. Nah saya juga sampaikan pada saat di dalam kamar," katanya.
(mdk/rnd)