Kasus siswa SMA 3, Djarot akan kumpulkan kepala sekolah se-Jakarta
Djarot memerintahkan Disdik DKI untuk mengevaluasi kasus-kasus kekerasan yang terjadi di SMA.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kepada Dinas Pendidikan DKI untuk mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah SMA di Jakarta dan diadakannya evaluasi mengenai tindak kekerasan yang kerap dilakukan oleh siswa SMA.
"Kita akan evaluasi dan sampaikan berbagai macam hal bagaimana kita menghadapi kasus-kasus seperti ini. Juga bagaimana kita meningkatkan kualitas pendidikan kita dan disiplin. Agar penyelesaian tersebut tidak sepotong-sepotong," ujar Djarot di Balaikota Jakarta, Kamis (12/2).
Sebelumnya, kasus pengeroyokan siswa SMA atas nama senioritas terjadi di SMA 3 Jakarta. Menurut pengakuan pihak pelaku, pengeroyokan ini karena Erick melecehkan salah satu dari murid perempuan di sekolah itu. Sedangkan Erick, dia tak mengerti kenapa tiba-tiba dipukuli.
Kejadian ini membuat pihak sekolah memutuskan menskors keenam siswa itu. Tapi para wali murid protes dan melihat adanya diskriminasi pada putra putri mereka.
Retno, kepala sekolah di SMA yang terletak di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan itu, lantas dipolisikan wali murid sebagai bentuk protes. Mendengar hal itu, Retno menggelar jumpa pers dan menyatakan siap bertanggung jawab atas keputusannya menskros enam siswa dan siswinya.
Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah menyerahkan keputusan seutuhnya kepada Dinas Pendidikan untuk mengurusi masalah kekerasan ini. "Tanyakan saja sama Dinas Pendidikan," ucap Ahok.