Kebut LRT selesai 2019, Ahok sudah siapkan Rp 3 triliun di APBD 2016
Pembangunan pondasi ditargetkan tahun ini dengan dana awal Rp 500 milliar.
Pemprov DKI mengusulkan dana Rp 3 triliun di APBD tahun anggaran 2016 mendatang, untuk dialokasikan ke proyek pembangunan kereta ringan cepat atau Light Rail Transit (LRT). Hal itu merupakan kelanjutan dari penggelontoran dana awal sebesar Rp 500 miliar, pada proyek yang dijagokan Pemprov DKI guna mengatasi kemacetan di ibu kota tersebut.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budihartono mengatakan, anggaran sebesar itu diharapkan dapat mempercepat pembangunan LRT, yang ditargetkan harus selesai pada tahun 2019 mendatang.
"Untuk usulan anggaran bangun LRT saja sebesar Rp 3 triliun," kata Heru, di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (17/6).
Terkait usulan pembiayaan ini, DPRD DKI meminta Pemprov DKI melakukan presentasi mengenai rencana pembangunan LRT di Jakarta. Karena sesuai aturan yang ada, pembangunan infrastruktur yang menggunakan anggaran daerah harus diketahui dan mendapatkan persetujuan dari DPRD DKI.
"Iya bener sih. Tapi kayaknya Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang suratin. Harusnya kita ngomong. Saya hanya nyiapin uangnya," ujar Heru.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja PUrnama (Ahok), telah membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) LRT, yang akan mengelola moda transportasi massal tersebut dengan berpayung hukum Peraturan Gubernur (Pergub). Sementara, Kepada Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur, Benhard Hutajulu, ditunjuk oleh pihak Pemprov DKI, untuk mengepalai BLUD LRT tersebut.
Dalam building plan, nantinya akan ada sebanyak tujuh koridor LRT yang akan dibangun. Sampai saat ini baru Koridor 1 yang perencanaannya sudah matang, sementara koridor lainnya masih dalam tahap pengkajian.
Kemudian, empat dari tujuh koridor LRT yang akan dibangun itu antara lain adalah Tanah Abang-Pulo Mas (sepanjang 17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), dan Pesing-Kelapa Gading (20,7 km). Ketujuh rute tesebut nantinya juga akan tersambung dengan rute LRT, yang akan dibangun pemerintah pusat melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya dengan rute Cibubur-Cawang-Grogol.
Baca juga:
Ahok targetkan 'ground breaking' LRT tahun ini
Bangun infrastruktur LRT, DKI gelontorkan dana Rp 500 miliar
Perpres penunjukan Adhi Karya bangun LRT keluar senin depan
Pemprov Jakarta ogah kasih lahan untuk proyek kereta ringan Jokowi
Pemprov DKI diberi dua hari putuskan lahan kereta ringan
Gubernur Jabar: Kami setuju LRT, demi kebaikan negara apa saja boleh
Bima Arya lobi pemerintah pusat pindahkan terminal LRT ke Sentul
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Kapan LRT Jabodetabek resmi dibuka? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana LRT Jakarta Fase 1B akan meningkatkan penggunaan transportasi publik? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral."Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.
-
Dimana lokasi LRT Jakarta Fase 1B di bangun? BUMD Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan LRT Jakarta Fase 1 B Veledrom-Manggarai yang progresnya mencapai 26,6 persen pada akhir Agustus, siap untuk menjalani uji lintasan pada akhir September."Hingga akhir Agustus 2024, progres pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta sudah mencapai 26.64 persen dengan deviasi positif," kata Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro, Dian Takdir dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9). Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta berupaya mempercepat integrasi antar moda pada Stasiun Manggarai sebagai sentral stasiun dengan memperluas jaringan LRT Jakarta Fase 1A dari Stasiun Kelapa Gading ke Stasiun Velodrome."Dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B maka stasiun LRT Velodrome bisa terhubung langsung dengan Stasiun Manggarai sehingga bisa jadi pendukung sebagai stasiun utama ke depannya," kata dia.