KPK Ungkap Ada Pejabat Pemprov DKI Cari Uang Tambahan dari Pengadaan Barang Jasa
KPK menyayangkan tindakan tersebut. Karena penghasilan pejabat DKI misal setingkat kepala dinas, tergolong tinggi dan di atas rata-rata daerah lain. KPK meminta Inspektorat DKI Jakarta memberikan perhatian khusus dan melakukan pemeriksaan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang coba-coba mencari uang tambahan dari proses pengadaan barang dan jasa serta perizinan. Tetapi, KPK belum mau memberikan informasi detail siapa pejabat yang dimaksud.
"Kami masih sering mendengar dan mendapat informasi masih ada yang berupaya untuk mendapat penghasilan tambahan terutama dalam proses PBJ (Pengadaan Barang dan Jasa)," kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/12).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan THR PNS Depok dicairkan? Pemberian THR bagi ASN Depok direalisasikan pada Selasa (26/3). Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
KPK menyayangkan tindakan tersebut. Karena penghasilan pejabat DKI misal setingkat kepala dinas, tergolong tinggi dan di atas rata-rata daerah lain.
"Tingkat kesejahteraan, tingkat penghasilan jauh di atas rata-rata, bahkan ada salah satu dirjen di kementerian iri dengan penghasilan kepala dinas di Pemprov DKI," ucapnya.
Oleh karena itu, KPK meminta Inspektorat DKI Jakarta memberikan perhatian khusus dan melakukan pemeriksaan karena proses pengadaan barang dan jasa serta perizinan menjadi salah satu titik rawan kebocoran anggaran.
"Titik paling rawan kebocoran anggaran itu terkait pengadaan barang dan jasa juga menyangkut perizinan di Pemprov DKI," jelas Alex.
Heran Pejabat DKI Punya 25 Bidang Tanah
Alex menambahkan, KPK memiliki akses membuka Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) baik pusat dan daerah termasuk di Pemprov DKI. Terungkap, seorang pejabat yang memiliki aset berupa puluhan bidang tanah, yakni 20-25 bidang tanah. Temuan ini dia pertanyakan.
"Ini banyak saya lihat pejabat Pemprov DKI punya tanah berpuluh bidang, saya tidak tahu. Ini mudah-mudahan itu juga dari hasil yang halal," tutur Alexander.
Oleh karena itulah, untuk memastikan APBD DKI digunakan dengan seharusnya, KPK menempatkan tiga orang satgas untuk mengawasi pengelolaan APBD dan BUMD DKI.
Selain atas permintaan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono, penambahan satgas itu juga mencermati APBD Pemprov DKI yang tergolong besar yakni Rp80 triliun lebih per tahun yang setara APBD seluruh provinsi di Pulau Sumatera.
Sementara itu, Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan terkait LHKPN di DKI Jakarta, para pejabatnya sudah rutin melaporkan harta kekayaannya.
Ia pun meyakini pejabat di DKI sudah melaporkan harta kekayaannya melalui inspektorat.
"Saya rasa melalui inspektorat semuanya sudah (melapor), termasuk saya dari tahun 2000 atau 2002 saya selalu melaporkan LHKPN dan terakhir juga setiap tahun laporan. Nanti laporannya Januari, Februari, untuk posisi 2022. Saya rasa (pejabat) DKI semua sudah melapor," ungkap Heru.
(mdk/lia)