Lagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Pagi Ini
Kualitas udara di Jakarta lebih buruk dari Dubai dan Doha.
ingkat polusi udara di Jakarta berada pada level tidak sehat.
Lagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Pagi Ini
DKI Jakarta kembali menduduki posisi nomor satu sebagai kota dengan udara terburuk sedunia pagi ini, Selasa (15/8). Tingkat polusi udara di Jakarta berada pada level tidak sehat. Data tersebut diambil berdasarkan parameter kualitas udara IQAir. Dari 109 negara, indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 183 US Air Quality Index (AQI US). Data itu tercatat pada pukul 08.00 WIB pagi ini. Polutan utama berukuran PM2.5 dengan konsentrasi 116.7µg/m³.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 23.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,"
demikian keterangan dalam laman iqair.com, dikutip Selasa (15/8).
merdeka.com
Jakarta terpaut 10 poin lebih tinggi dari Dubai, Uni Emirat Arab yang menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk 173 AQI US (tidak sehat).
Sementara, Doha, Qatar berada di peringkat ketiga kota terpolutan di dunia dengan angka 161 AQI US. Disusul Dhaka, Bangladesh dengan 157 AQI US.
Kota dengan indeks kualitad udara tidak sehat disarankan untuk melindungi diri dari polusi. Direkomendasikan untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan. Menyalakan pemurni udara apabila ada di dalam ruangan.
Selain itu, masyarakat di kota terpolutan juga dianjurkan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan minimalisir aktivitas di luar ruangan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas untuk membahas polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada Senin (14/8) kemarin.
Jokowi menyoroti kualitas udara di Jabodetabek yang sangat-sangat buruk.
"Pagi ini kita rapat terkait kualitas udara di Jabodetabek yang selama 1 pekan terakhir kulitas udara di Jabodetabek sangat-sangat buruk," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/8).
Dia menyinggung kualitas udara di DKI Jakarta yang berada di angka 156 pada tanggal 12 Agustus 2023.
Hal ini menandakan bahwa DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.
Jokowi mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek. Salah satunya, karena kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi. Kemudian, dia menuturkan penyebab lainnya adalah pembuangan emisi dari transportasi. Selain itu, kata Jokowi, polusi udara diakibatkan aktivitas industri di Jabodetabek.