Limbah Medis di Jakarta Naik 200 Persen Sejak Juni 2021
Rosa mengaku pihaknya sempat berjibaku menangani lonjakan sampah medis di setiap rumah sakit dan puskesmas.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan bahan berbahaya dan beracun (B3) atau limbah medis meningkat hingga 200 persen sejak Juni 2021. Limbah medis tersebut terdiri dari alat pelindung diri bekas, hasil swab PCR, antigen, dan sampah vaksinasi.
"Kalau naik sebenarnya bisa sampai 200 persen lebih dari yang rumah sakit karena rumah sakit kan kita ada yang dikhususkan dalam menangani Covid-19," kata Kepala Seksi Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rosa Ambarsari di Jakarta, Senin (27/9).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan? Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Dia menjelaskan kenaikan limbah medis tersebut terjadi ketika DKI Jakarta dilanda gelombang Covid-19 kedua pada Juni lalu. Kala itu, jumlah pasien di setiap rumah sakit dan tempat isolasi semakin membludak.
Sampah vaksin seperti jarum suntik pun semakin meningkat lantaran kala itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar menjalankan program vaksinasi massal. Hal tersebutlah yang membuat jumlah sampah medis di lima wilayah DKI Jakarta semakin menumpuk.
Rosa mengaku pihaknya sempat berjibaku menangani lonjakan sampah medis di setiap rumah sakit dan puskesmas.
"Awalnya kita sebenarnya juga tidak terlalu siap untuk menangani limbah yang tiba-tiba banyak dari tempat isolasi maupun dari rumah tangga," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Saat ini, Pemprov DKI menyesuaikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan jumlah pasien Covid-19 menurun, sehingga jumlah sampah medis pun berkurang.
"Pastinya karena kasusnya sudah menurun pastinya limbah juga demikian, terjadi penurunan yang signifikan," ujarnya.
Kini, pihaknya masih bekerja sama dengan beberapa pihak swasta dalam menangani limbah medis dari proses pengumpulan hingga pemusnahan. Rosa memastikan penanganan limbah medis dilakukan sesuai prosedur agar tidak berbahaya bagi lingkungan.
Baca juga:
Bisa Olah Limbah Masker Medis, Peneliti UGM Kembangkan Tempat Sampah Unik Ini
Wapres Ma'ruf Minta Insinerator Limbah Covid-19 Berstandar Nasional
Limbah Alat Suntik Berserakan di Bekasi Diduga dari Toko Hewan
Pemerintah Imbau Hati-Hati Tangani Limbah Covid-19
Limbah Bekas Vaksinasi Berserakan di Lapangan Bekasi Utara
Mahasiswa UGM Olah Limbah Sarung Tangan Tenaga Medis Jadi Bahan Bakar Diesel