Lokasi penertiban pemukiman Bukit Duri akan dijadikan jalan inspeksi
Lokasi penertiban pemukiman Bukit Duri akan dijadikan jalan inspeksi. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar, menargetkan penataan kawasan Bukit Duri ini akan selesai dalam 17 minggu atau sekitar empat bulan.
Pemukiman warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, telah rata dengan tanah. Penertiban ini dilakukan Selasa (11/7) pagi, menyasar RT 01, 02, 03, dan RT 04 RW 12, untuk normalisasi kali Ciliwung. Nantinya penertiban dan alih fungsi kawasan pemukiman sepanjang 700 meter tersebut direncanakan menjadi jalur inspeksi, yakni didirikan dinding turap atau dinding vertikal yang berfungsi menahan tanah dan masuknya air ke lubang galian.
"Pokoknya hari ini selesai rata panjangnya cuma 700 meter hari ini semua dituntaskan karena besok juga sudah ada pekerjaan sheetpile (turap beton)," kata Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi di kawasan penertiban Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (11/7).
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar, menargetkan penataan kawasan Bukit Duri ini akan selesai dalam 17 minggu atau sekitar empat bulan.
"Kami targetkan alih fungsi ini menjadi ruas jalan selama 17 minggu," kata Teuku Iskandar.
Iskandar melanjutkan, nantinya jalan inspeksi ini dapat menjadi ruas jalan yang di sekitar bantaran sungai yang dapat dimanfaatkan warga sekitar seperti jalur-jalur inspeksi yang sudah ada.
"kita harapkan paling tidak, bisa memberikan satu ruang jalan yang baru di sekitar bantaran sungai," pungkasnya.
Sebelumnya sebanyak 355 bidang yang terkena normalisasi. Dari 355 bidang, sebanyak 331 bidang telah pindah ke rusun, lima bidang berupa tiga musala dan dua MCK.
Warga yang terkena normalisasi Sungai Ciliwung akan direlokasi ke empat rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) di daerah Jakarta Timur. Dengan perincian Rusun Rawa Bebek sebanyak 215 bidang, Rusun Pulo Gebang sebanyak 20 bidang, Rusun Komarudin 11 bidang dan rusun Bekasi KM 2 sebanyak 85 bidang.
Baca juga:
Djarot sebut warga Bukit Duri sudah pindah sebelum dibongkar
Djarot sebut warga Bukit Duri sudah pindah sebelum dibongkar
Aksi dua alat berat gusur ratusan rumah warga di Bukit Duri
Ini alasan warga Bukit Duri tak lakukan perlawanan saat ditertibkan
Warga Bukit Duri tak melawan kala 2 alat berat ratakan rumah mereka
Segera dibongkar, warga Bukit Duri berkemas pindah ke Rusun Cakung
Besok, Pemprov DKI tertibkan kawasan Bukit Duri
Normalisasi sungai, Pemprov DKI ratakan 4 RT di kawasan Bukit Duri
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana Benteng Bukit Kursi dibangun? Di Provinsi Kepulauan Riau tepatnya Pulau Penyengat, berdiri sebuah bangunan kokoh yang dulunya digunakan sebagai benteng pertahanan kuat di pulau tersebut.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.