Mahfud MD: Perguruan Tinggi Harus jadi Benteng Budaya dan Eksistensi Jati Diri Bangsa
Mahfud menjelaskan, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang punya budaya adiluhung, yakni budaya unggul yang penuh kehalusan budi, kesantunan, gotong royong, keindahan, dan religiousitas. Bagi Mahfud, rasionalitas dan wawasan rasional penting, tetapi rasionalisme berbahaya bagi kehidupan manusia.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menjelaskan perguruan tinggi perlu menjadi benteng budaya dalam menjaga eksistensi jati diri bangsa. Apalagi saat ini memasuki era revolusi 4.0 yang didominasi oleh teknologi dan digitalisasi.
Hal tersebut dikatakan Mahfud saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Minggu (5/9).
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Siapa yang menanyakan kepada Mahfud MD tentang sikapnya? Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari Maria Simbolon.
-
Bagaimana Mahfud MD ingin menularkan ketegasannya? Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,” pungkas Mahfud MD.
"Pada era di mana budaya sangat beragam, berbagai belahan dunia akan mudah saling terhubung dan saling mempengaruhi. Tidak banyak perguruan tinggi yang menasbihkan dirinya sebagai perguruan tinggi berbasis budaya. Dari sedikit kampus yang berbasis budaya tersebut, satu di antaranya adalah Universitas Widya Mataram di Yogyakarta," ujar Mahfud MD selaku Ketua Yayasan Mataram dikutip dalam keterangan pers.
Mahfud menjelaskan, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang punya budaya adiluhung, yakni budaya unggul yang penuh kehalusan budi, kesantunan, gotong royong, keindahan, dan religiousitas. Bagi Mahfud, rasionalitas dan wawasan rasional penting, tetapi rasionalisme berbahaya bagi kehidupan manusia.
"Di era digital ini, bangsa kita harus mampu mempertahankan ruh dan nilai-nilai adiluhung bagi kemanusiaan dari masuknya budaya asing seperti hedonisme, liberalisme, dan rasionalisme," papar Mahfud.
Mahfud memaparkan, rasionalisme berangkat dari asumsi bahwa yang benar itu hanya yang logis, masuk akal, bisa diuji melalui ekspremin, atau bisa dihitung. Sedangkan wawasan rasional atau rasionalitas bagi bangsa Indonesia, tak mengurangi penghargaan akan pentingnya akal yang harus didukung dengan eksperimen dan pembuktian logis.
"Pembuktian logis itu penting, tetapi di samping itu harus didasarkan pada keimanan kepada Tuhan, kepekaan nurani, ketulusan budi, moralitas, gotong royong dan estetika," bebernya.
Selain berbasiskan nilai-nilai budaya, di kampus baru Universitas Widya Mataram ini juga akan dibangun 'religious center' yang mengakomodir aktivitas religius semua agama yang diakui di Indonesia.
Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Dewan Pembina Yayasan Mataram Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor Universitas Widya Mataram, Edy Suandi Hamid, dan Kepala LLDikti DIY, Didi Achjari.
Baca juga:
Mahfud MD: Negara Kaum Muslimin Harus Inklusif dan Kosmopolit
Mahfud MD: Saran dan Kritik di Media Massa Salah Satu Dasar Pemerintah Buat Kebijakan
Mahfud MD: Situasi Politik Baik dan Kondusif, Perdebatan Justru Kemajuan
Mahfud MD: Tahun Baru Islam Ini Mari Kita Pupuk Kesabaran
Mahfud MD Sebut Parpol Tetap Diperlukan untuk Kontrol Kekuasaan
Jawab Rektor PTN dan PTS, Mahfud MD Tegaskan Pemerintah Tak Alergi Kritik