Mahfud MD: Lebih Baik Diasingkan daripada Menyerah Kepada Kemunafikan
Mahfud berharap, kisah pelajar tersebut dapat menginspirasi para penyelenggara pendidikan.
Mahfud berharap, kisah pelajar tersebut dapat menginspirasi para penyelenggara pendidikan.
Mahfud MD: Lebih Baik Diasingkan daripada Menyerah Kepada Kemunafikan
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md melalui akun sosial media X mencuitkan sebuah pernyataan terkait kejujurn. Hal itu dia sampaikan usai mengetahui kisah seorang pelajar Indonesia yang sukses meski sempat dikeluarkan dari sekolah saat SMP ketika membongkar praktik kecurangan.
“Kalimat terakhir dari anak yang pernah tersingkir karena membongkar kecurangan di sekolahnya ini sangat luar biasa,” tulis Mahfud seperti dikutip Kamis (11/4).
“Katanya, Lebih baik diasingkan (tersingkir dari arena) daripada menyerah kpd kemunafikan,” jelas Mahfud.
Mahfud berharap, kisah pelajar tersebut dapat menginspirasi para penyelenggara pendidikan. Tujuannya, agar mental pelajar Indonesia bisa seperti pelajar tersebut yang mengutamakan kejujuran daripada menggunakan kecurangan untuk meraih sebuah keinginan.
Siapakah Pelajar Itu?
Diketahui, pelajar itu bernama Andri Rizki Putra. Kisahnya viral dan menginspirasi banyak orang hingga saat ini. Kisah itu muncul pada medio 2017.
Rizki diketahui melakukan hal yang jarang dilakukan oleh murid sekolah pada umumnya. Saat di sekolah tempat Rizki mengenyam pendidikan menengah pertam, ada hal yang membuatnya sangat kecewa.
Kala itu, sekolahnya menyebarkan kunci jawaban Ujian Nasional kepada seluruh murid. Ia merasa hal ini sangat tidak layak dilakukan.
Karena hal tersebut bertentangan dengannya, Rizki pun mengajak teman dan guru untuk jujur selama proses ujian. Namun, sayangnya respon yang ia terima justru malah dikucilkan dan berujung dikeluarkan dari sekolah karena kejujurannya.
Karena kecewa dengan hal itu, Rizki memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan di sekolah. Ia lebih memilih memperdalam ilmunya dengan home schooling.
Kemudian, ia mengikuti ujian paket C dengan usahanya selama ini mengejar ilmu. Setelah itu, Rizki juga berhasil masuk ke Universitas Indonesia jurusan Hukum.
Rizki pun membuktikan kepada banyak orang dengan berhasil lulus kuliah lebih cepat dari mahasiswa lain alias predikat cum laude, 3 tahun.
Rizki lalu mendirikan Yayasan Anak Bangsa (YAB). Yayasan ini merupakan wadah untuk membantu anak dan orang dewasa yang tidak memiliki kesempatan merasakan pendidikan. Bantuan yang diberikan oleh YAB ini tidak dipungut biaya sama sekali.
Rizki menyampaikan bahwa untuk menjadi seseorang, tidaklah mengandalkan kepintaran. Namun, kejujuran dan kerja keraslah yang harus ditanamkan di dalam diri manusia.