Menanti Anies-Sandi normalisasi sungai di Jakarta
Terkait dengan normalisasi sodetan Ciliwung, Anies mengatakan sudah bertemu dengan warga bahkan dengan Badan di Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengurusi Ciliwung dan rapat soal itu.
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tengah melakukan pendekatan terhadap warga di sepanjang Sungai Ciliwung untuk mau direlokasi. Karena normalisasi sungai baru dapat terealisasi saat warga mau pindah dan merelakan tempat tinggal mereka digusur.
Terkait dengan normalisasi sodetan Ciliwung, Anies mengatakan sudah bertemu dengan warga bahkan dengan Badan di Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengurusi Ciliwung dan rapat soal itu.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
"Jadi rencananya kita akan secara bertahap melakukan proses pembicaraan dengan warga. Jadi warga sudah secara prinsip setuju. Dan lalu ada langkah-langkah yang akan melakukan pengukuran, kemudian appraisal dari pihak ketiga, lalu baru sesudah itu memulai proses pengerjaan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/2).
Bahkan, Sandiaga menjelaskan, tidak semua warga menolak untuk direlokasi, ada beberapa warga yang setuju dan ini peluang yang baik untuk menyiapkan lokasi untuk tempat tinggal mereka. Walaupun banyak warga yang beralasan mereka sudah tinggal bertahun-tahun dan terbiasa menghadapi banjir.
"Kita harus ajak dialog dan kita harus perlihatkan tempat pindahnya kemana, jadi mereka punya bayangan nah ini yang nanti akan kita mock-up siapkan unit dari tempatnya yg kita siapkan bagi mereka, supaya mereka ada touch and feel, dimana mereka akan tinggal setelah, rata-rata kan mereka sudah puluhan tahun di sana, dan mereka sudah nyaman," ungkap.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan Anies untuk melanjutkan program normalisasi sungai. Pasalnya kebijakan tersebut telah terbukti efektif mengurangi banjir.
"Tidak perlu malu atau menolak melanjutkan model pembangunan rezim pemerintah lama selama pembangunan itu telah nyata memberikan manfaat masyarakat banyak. Mengatasi banjir Jakarta di Sungai Ciliwung memang perlu normalisasi. Jika tidak banjir akan terus berulang," jelasnya.
Sekadar mengingatkan, sejak masa kampanye Pilgub DKI, Anies selalu menolak penggusuran. Merdeka.com mencatat, berulang kali Anies menegaskan sikapnya menolak segala bentuk penggusuran yang dilakukan pemerintah sebelumnya. Dan Anies pun berjanji tidak akan melakukan itu. Contohnya saat disampaikan kepada warga di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara pada 11 Maret 2017.
"Menggusur itu hanya akan menyebabkan kesengsaraan buat warga. Karena itu saya berkomitmen tidak akan melakukan penggusuran," tutupnya.
Saat bertemu warga di rumah susun (rusun) Bumi Cengkareng Indah, Jakarta Barat, Anies juga mendapat banyak keluhan terutama terkait rencana penggusuran. Anies menegaskan bahwa dirinya tidak suka konsep gusur-menggusur. Dia merasa penggusuran selama ini tidak memandang nasib para warga dan diibaratkan seperti barang.
"Saya tidak suka konsep menggusur, kami justru melakukan penataan karena di seluruh dunia bisa ditata, Jakarta saja yang digarisin terus dipindah kayak barang," ungkap Anies, Senin (28/11).
"Ya Allah ini kan manusia bukan barang," tambahnya.
Anies juga membela warga Kampung Akuarium yang digusur pemerintah sebelumnya. Saat itu, menurut Anies, proses gusur menggusur merupakan keputusan warga DKI Jakarta.
"Jadi bukan sekarang saya mengatakan moratorium, itu sejak bulan Oktober dan seruan itu tidak berubah. Keputusan (gusur-menggusur) oleh rakyat. Rakyat yang memutuskan itu," Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (2/5).
Saat bertemu warga di kampung Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1), Anies dihadapkan pada permintaan seorang nenek bernama Rusman. Dia memohon kepada Anies, jika terpilih sebagai gubernur nanti agar tidak menggusur rakyat kecil seperti dirinya. Menanggapi hal tersebut, Anies berjanji tidak akan melakukannya. Jika terpilih sebagai gubernur, yang akan dia lakukan adalah melakukan peremajaan kota.
"Saya tidak akan gusur, Bu. Yang saya akan lakukan adalah peremajaan kota. Jadi nanti tempat tinggal ibu ditata ulang. Sementara proses pembangunan, ibu akan direlokasi ke tempat sementara. Kalau sudah jadi, ibu bisa kembali ke tempat asal lagi," tegas Anies.
Momen lain saat Anies berjanji tidak akan menggusur adalah ketika menyambangi Kampung Magesen, Manggarai, Jakarta Selatan, 9 Oktober 2016. Anies mengatakan sebagian besar warga Magesen menginginkan agar kampungnya tidak digusur. Menanggapi aspirasi warga itu, Anies berjanji akan menghadirkan keadilan di Jakarta, termasuk dalam penataan kota dan penertiban bangunan liar.
"Tadi saya jalan-jalan blusukan di dalam saya tanya ibu bapak pengen apa? Banyak bilang jangan digusur. Kita saya juga sampaikan masalah yang kita hadapi gusur atau tidak tapi kita ingin ada keadilan. Bagaimana keadilan untuk semua," kata Anies di lokasi, Minggu (9/10).
"Saya dengan bang Sandiaga dicalonkan jadi gubernur kami ingin bukan cuma kotanya yang maju tapi rakyatnya bahagia. Mari kita kerjanya maju kotanya bahagia warganya," sambungnya.
Baca juga:
Banjir jakarta, bidadari cantik dan pecel lele ini jadi viral
Ini perbedaan gaya Ahok dan Anis ketika tinjau banjir di Jakarta
Atasi banjir, Sandiaga sebut akan fokus penataan sodetan
Arus Bendungan Katulampa surut, Wakapolda Metro minta anak buah tetap siaga
Tak bisa ditawar, Pemprov akan relokasi bangunan liar bantaran Kali Ciliwung