Mereka 'tertawakan' niat Ahok bubarkan FPI
Ahok sudah mengirimkan surat ke Kemendagri dan Kemenkum HAM agar membubarkan FPI.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram dengan Front Pembela Islam (FPI). Kegeraman memuncak setelah FPI menolak Ahok sebagai gubernur.
Saking geramnya, Ahok ingin membubarkan FPI. "Kami mau bikin surat ke Kemenkum HAM untuk rekomendasi membubarkan FPI. Jadi jelas sikap kami bahwa FPI tidak boleh ada di bumi Indonesia karena melanggar konstitusi dan UUD 1945, Pancasila," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/11) lalu.
Tak semua setuju dengan rencana Ahok ini. Banyak juga tak sepakat dengan niat Ahok yang ingin membubarkan FPI, siapa saja mereka?
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
Fadli Zon: Pembubaran FPI konyol
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengirim surat ke Kemendagri untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Hal ini mendapat kecaman dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli mengatakan, Ahok tidak bisa seenaknya membubarkan FPI. Apalagi, FPI ingin dibubarkan karena merasa kepentingan Ahok terganggu.
"Tidak bisa juga ada orang dengan seenaknya mau membubarkan ormas. Ini negara demokrasi. Kalau orang mau protes, ya itu kan dijamin oleh konstitusi kita," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/11).
Fadli menilai Ahok konyol mau membubarkan FPI. Dia malah menuding Ahok yang bersikap anarkis main membubarkan ormas begitu saja. "Jadi saya kira pembubaran FPI itu kan konyol. Cara berpikir Ahok ini anarki, jadi dia yang anarki," imbuhnya.
Fadli menilai, jika ada anggota FPI melanggar hukum maka harus diproses. Dia tidak setuju jika FPI harus dibubarkan hanya karena ada anggotanya berbuat anarkis.
Desmond: Ahok harus belajar hukum
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menyuruh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) untuk belajar hukum, terkait permintaan membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Ahok dianggapnya sering asal bicara.
"Ahok harus belajar hukum, kadang asal ngomong saja. Alhamdulillah Ahok bukan lagi bagian Gerindra," kata Desmond kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/10).
Menurut Desmond, pihaknya tidak memiliki cara jitu untuk memberi saran-saran terhadap Ahok. Sebab, mantan bupati Belitung Timur itu sudah menganggap dirinya sebagai orang yang paling benar.
"Kalau sama Ahok enggak perlu saran, karena dia paling pintar di dunia ini," tegasnya.
Menyikapi adanya aksi demo FPI, Desmond menegaskan, semuanya sudah ada aturan dan prosedur untuk menggelar demo. Setiap warga negara mendapatkan perlindungan hukum untuk menyampaikan aspirasinya.
Ahok dan FPI diminta duduk bersama
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno angkat bicara soal perseteruan plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Front Pembela Islam (FPI). Menurut dia, perseteruan terjadi karena kedua belah pihak saling salah persepsi.
Hendrawan mencontohkan, dalam kacamata Ahok begitu dengar kata FPI, yang muncul di benaknya keberingasan, kebrutalan, ketidaktoleranan. Begitu juga sebaliknya, kata dia, di benak FPI begitu dengar nama Ahok, itu otoriterisme, arogansi. Padahal itu kan tidak benar.
"Solusinya duduk bersama, dari hati ke hati untuk mengoreksi distorsi tadi. Ahok harus bisa jelaskan ke FPI, kalau nama Ahok didengar FPI bukan yang tadi, arogansi, otoriterisme, tapi kejujuran, karena dalam tanda kutip Ahok ini orang bersih," ujar Hendrawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/11).
Anggota DPR ini mengimbau kepada kedua belah pihak agar saling menahan diri. Bahkan dia meminta agar antara Ahok dan FPI lakukan gencatan senjata.
"Saya ingin semua pihak menahan diri. Coba bayangkan garis yang memisahkan Korsel dan Korut. Dua tentara itu yang bermusuhan tegap semua. Tapi bila salah satu mengangkat senjata, langsung balas membalas. ini (Ahok-FPI) juga gitu. Jadi harus ada gencatan senjata. Ada niat untuk bersabar, untuk mendengarkan orang lain," terang dia.
Hadapi FPI jangan dendam dan emosi
Pengacara Farhat Abbas kembali melontarkan kritikan pedas pada Ahok. Farhat mengkritik perseteruan Ahok dan FPI.
"Harusnya Pak Ahok mengakhiri kesalahpahamannya dengan FPI jika tak rela mundur dari jabatan, lembutkan mulut, hati dan segalanya untuk bijak dan damai," tulis Farhat melalui akun Twitter pribadinya, @farhatabbaslaw, Rabu (15/10).
Menurutnya, jika mantan Bupati Belitung Timur itu menghadapi FPI dengan emosi, bagaimana dirinya bisa mengatasi diri.
"Kalo menghadapi FPI aja dengan dendam dan emosi, bagaimana mengatasi diri? Beladiri adalah kekuatan untuk menjaga hati yang ada pada diri," tambahnya.