Muhamad Idrus, darah baru di Pilgub DKI
Idrus juga mencanangkan berbagai program seperti Rp 1 miliar untuk 1 RW.
Pilgub DKI Jakarta meski baru akan dilaksanakan pada 2017, tetapi persiapannya akan dimulai sejak April ini. Semua kandidat yang ingin mencalonkan ataupun dicalonkan sudah mulai menunjukkan eksistensinya melalui media massa aktivitas untuk menjaring dukungan dari partai politik.
"Tidak ada kandidat baru hingga saat ini. Masih itu-itu saja, Dari kandidat yang ada bahkan hampir semua tidak ada yang tanpa masalah. Bahkan yang kemarin dianggap bersih saat ini juga mungkin terjebak kasus reklamasi. Kemudian ada kandidat yang tersangkut Panama Papers. Adalagi advokat para koruptor. Dan beberapa yang pernah membuat kebijakan blunder masa lalu," ujar Azrie, karyawan swasta di bilangan Jakarta Selatan.
"Kayaknya Jakarta bener-bener butuh calon pemimpin baru dengan track record yang bersih tetapi tidak lebay," lanjutnya.
Hampir sebagian besar kandidat Bakal Calon Gubernur di Jakarta berasal dari para politisi gaek di masa lalu. Hampir semuanya pernah memiliki track record setidaknya di birokrasi mulai dari menteri hingga para pengusaha.
Salah satu kandidat bakal cagub DKI Muhamad Idrus mengusung idiom yang lebih dekat dan muda. Idrus menyasar pemimpin yang lebih mengharapkan Jakarta menjadi kota yang berkarakter dan bermartabat.
"Jakarta keren menawarkan cita-cita membangun Jakarta yang lebih berkarakter. Santun, Tertib, bersih dan mendorong warga untuk berdaya. Melalui program #nyapawarga kami mencoba mendengarkan aspirasi warga yang berjuang untuk hidup di Jakarta," kata Idrus.
Tak hanya melalui program nyapa warga, Idrus juga mencanangkan berbagai program seperti Rp 1 miliar untuk 1 RW. Sedangkan untuk kegiatan perkenalannya ke warga, Idrus mendorong program alternatif unik seperti Bersih Masjid, Bersih AC Murah. Konsep tersebut mengajar warga Jakarta untuk berdaya dan berani untuk turut serta membersihkan permasalahan di sekitarnya.
"Warga Jakarta adalah warga yang berdaya. Sehingga membangun Jakarta tidak hanya dengan membuat kebijakan penataan yang top down. Masyarakat harus dilibatkan secara aktif untuk menata Jakarta agar menjadi JAKARTA KEREN," Lanjutnya.
Salah satu strategi lain yang dilakukan Idrus adalah memberikan kesempatan kepada ibu yang hamil untuk USG dan bila melahirkan cukup bayar dengan doa di RS Ibnu Sina, Jakarta.
Alternatif kandidat di dalam pilkada menunjukkan kualitas demokrasi terutama dari sisi regenerasi calon-calon baru. Calon baru menunjukkan adanya perbaikan kualitas demokrasi setidaknya melihat dari sistem demokrasi yang mampu mendorong lahirnya pemimpin muda yang dapat menjadi kuda hitam di Jakarta.