PDIP Protes Biaya Proyek Sirkuit Formula E Naik Rp10 M di Tengah Jalan
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mempertanyakan nilai proyek pembangunan lintasan Formula E yang naik Rp10 miliar dari nilai tender. Pada tender yang dibuka PT Jakarta Propertindo (Jakpro), nilai proyek sebesar Rp50 miliar.
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mempertanyakan nilai proyek pembangunan lintasan Formula E yang naik Rp10 miliar dari nilai tender. Pada tender yang dibuka PT Jakarta Propertindo (Jakpro), nilai proyek sebesar Rp50 miliar.
"Kontrak itu kan sudah ada kesepakatan awal, kesepakatan awalnya bagaimana? Kok tiba-tiba dalam perjalanan begitu sudah dikerjakan ada pembengkakan biaya yang tidak masuk akal begitu," kata Gembong, Senin (7/3).
-
Di mana Formula E Jakarta Volume II akan diadakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Kapan Formula E Jakarta Volume II akan diselenggarakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Apa saja yang akan tersedia di acara Formula E Jakarta selain balapan? Konsep gelaran ajang balap mobil listrik Formula E tahun ini ada racing (balapan) dan festival musik. Ada Slank, RAN, KLA Project, Rossa, dan Cakra Khan, Oni N Friends, Angger Dimas, Sergio Berlino, DJ Yasmin, dan Alan Walker.
-
Bagaimana persiapan Indonesian GP 2023? Direktur Utama PT MGPA Nusantara Jaya (MGPA) Priandhi Satria mengatakan seluruh rangkaian balapan pada hari pertama Indonesian GP 2023 berjalan dengan lancar seiring dengan seluruh persiapan yang rampung 100 persen.
-
Kapan Indonesian GP 2023 di gelar? Pertamina Grand Prix of Indonesia (Indonesian GP) 2023 telah resmi dimulai di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (13/10).
-
Dimana Indonesian GP 2023 berlangsung? Pertamina Grand Prix of Indonesia (Indonesian GP) 2023 telah resmi dimulai di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (13/10).
Secara satir, Gembong menyebut, kontrak yang dikerjakan selama ini untuk proyek lintasan Formula E adalah kontrak abal-abal. Alasannya, kontrak bersifat mengikat, sehingga segala nilai yang tertulis dalam kontrak tidak boleh berubah.
Kalau pun ada perubahan nilai kontrak, imbuh Gembong, maka harus ada kontrak baru, bukan terjadi perubahan di tengah pekerjaan proyek. "Katakanlah ada yang di luar nilai kontrak ya harus lelang baru dong," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat suara atas penambahan nilai proyek pembangunan lintasan Formula E dari Rp50 miliar menjadi Rp60 miliar. Dalam informasi lelang yang diunggah PT Jakpro, nilai lelang pembangunan lintasan Formula E senilai Rp50 miliar.
"Memang ada penambahan anggaran dari 50 ke 60, karena sirkuit itu dibuat permanen, jadi dibuat lebih baik dan insya Allah bisa digunakan untuk kegiatan berikutnya dan lainnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (7/3).
Dia berpandangan, penambahan anggaran untuk pembangunan lintasan sebagai bentuk tanggung jawab PT Jakpro agar kualitas lintasan dapat memenuhi standar ajang balap mobil listrik itu.
"Ini tanggung jawab Jakpro untuk memastikan dibuat sebaik mungkin untuk memenuhi standar yang ada," pungkasnya.
Sebelumnya, pihak kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (Tbk), Ari Wibowo menyampaikan estimasi biaya untuk membangun lintasan Formula E sekitar Rp60 miliar.
Meningkatnya biaya pembangunan seiring kendala yang tidak dapat dikalkulasi di depan. Seperti pengerasan tanah. Diketahui, hampir 40 persen dari total panjang lintasan Formula memiliki kontur tanah berlumpur.
"Misal di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa. Itu kan unseen. Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," jelas Ari saat meninjau lokasi Formula E, Minggu (6/3).
(mdk/rnd)