Pembelaan Ahok usai dua pentolan Teman Ahok diciduk di Singapura
Teman Ahok sempat ditahan pihak Imigrasi Singapura karena dianggap mengadakan kegiatan unsur politis di negeri 3 singa.
Petugas Imigrasi Singapura sempat menahan pendiri relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang saat hendak menghadiri acara bertajuk Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema 'Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia'.
Keduanya sempat ditahan lantaran petugas Imigrasi Singapura menilai kegiatan tersebut mengandung unsur politik yang mana sesuai UU Singapura tidak memperbolehkan negara lain melakukan kampanye di negeri Singa.
"Ketentuan Undang-undang Singapura melarang kegiatan politik negara lain di Singapura, dan ketentuan ini wajib dihormati," tulis siaran pers kedutaan besar RI untuk Singapura.
Salah satu alasan pihak Singapura tidak mengizinkan Amalia dan Richard Handris Saerang masuk negeri Singa karena penggunaan nama 'Teman Ahok' dalam festival itu. Namun Amalia Ayuningtyas membantah kegiatan yang dihadirinya itu mengandung unsur politik.
Dia menegaskan bahwa kegiatan bazzar yang diselenggarakan di Singapura sebenarnya tidak mengandung unsur politik. Sehingga tertahannya dia sepenuhnya karena kurangnya koordinasi antara Teman Ahok dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Imigrasi Singapura.
"Makanya, ketika saya diwawancara itu ternyata dikasih judul Teman Ahok, tetap lanjutkan kegiatan di Singapura. Padahal itu tidak berjudul Temen Ahok, tapi lebih ke acara festival bazar makanan," ujar Amalia.
Akhirnya, setelah berada di dalam ruangan isolasi selama 12 jam, mereka akhirnya dapat dibebaskan dan kembali ke tanah air setelah mendapatkan kepastian dari pihak Imigrasi Singapura pada minggu pagi.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) sendiri mengaku mengetahui penahanan Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang di imigrasi Bandara Singapura dari Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar. Setelah dua relawannya ditahan pihak imigrasi, Ahok langsung menghubungi Anil.
"Saya enggak tahu, saya sibuk. Ada orang kirimin saya bahwa ini ditahan di imigrasi. Makanya saya langsung kontak sama Dubes Singapura, pak Anil," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Senin (6/6).
Anil menjelaskan perihal penangkapan dua pendukungnya itu. Pihak imigrasi Singapura sudah mengetahui agenda kegiatan Teman Ahok, meskipun dua pendukungnya itu terus berdalih acara itu tak bermuatan politis.
"Pak Anil juga cari saya tahu enggak. Saya sibuk acara. Terus saya tanya ada apa? rupanya ada orang kita yang ditanyain apa kegiatannya. Rupanya Singapura sudah tahu semua kegiatan ini," kata Ahok menirukan ucapan Anil.
Ahok mengatakan, meskipun relawannya sudah mengklarifikasi dan mengubah agenda acara (rundown), tapi pemerintah Singapura tetap mendeportasi mereka karena dianggap melanggar aturan.
"Rupanya, orang Singapura sudah tahu semua kegiatan ini. Terakhir dia ubah (rundown), dia (Teman Ahok) bilang 'enggak-enggak' (kumpulin KTP) pun dianggap Singapura sudah niat," kata Ahok.
"Enggak lah niat kamu sudah jelas mau ngumpulin KTP, jual merchandise, mau kumpul-kumpul kan ada brosur pertama, memang diakui itu diganti," sambung Ahok.
Dia menyadari, hal wajar bila pendukungnya akhirnya dideportasi. Meski agenda acara dan brosur sudah diganti, namun pihak Singapura sudah tahu rencana awal mereka tak lain adalah ingin mengumpulkan dukungan.
"Tapi bagi orang Singapura ganti enggak diganti kamu udah niatnya itu, ya enggak boleh," kata Ahok.
Untuk mencegah kejadian serupa tak terulang, Ahok meminta semua relawan tidak berlebihan mendukungnya seperti melanggar Undang-undang. Menurut Ahok, justru bila terlalu bersemangat mencari dukungan dan mengabaikan aturan, apalagi di negara lain, akan merugikan diri sendiri.
"Ya kita mengimbau orang yang mau dukung saya itu ya harus perhatikan aturan juga. Jangan terlalu semangat sampai aturan itu dilanggar," kata Ahok.
-
Bagaimana suasana keluarga Ahok dalam pemotretan Natal 2023? Dalam pemotretan Natal, keluarga Ahok tak hanya terlihat kompak dan serasi, namun juga penuh dengan keceriaan. Ahok, bersama istri dan anak-anaknya, terlihat begitu bahagia, menunjukkan kehangatan dan kebersamaan yang begitu erat. Setiap potret memperlihatkan keintiman dan kebahagiaan, tak hanya antara Ahok dan Puput, namun juga dengan kedua anaknya serta sang ibunda yang tak pernah absen dari pemotretan.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kapan Ayu Ting Ting terlihat seperti kakak adik dengan putrinya? Karena memiliki tubuh yang langsing dan wajah yang seperti ABG, saat sedang bersantai bersama sang putri, terlihat seperti kakak adik. Keduanya berpenampilan santai, bahkan Ayu memiliki perut yang rata.
-
Bagaimana Ken Arok membunuh Tunggul Ametung? Ken Arok membunuh Tunggul Ametung menggunakan keris buatan Mpu Gandring.
Baca juga:
Bela Teman Ahok, Hanura sebut fobia politik Singapura berlebihan
Gerindra sebut TemanAhok bikin malu pemerintah Indonesia
Politisi Gerindra sentil Teman Ahok: Narsis dan tak ngerti aturan
Cari dukungan KTP di luar negeri, Teman Ahok persulit verifikasi
Haji Lulung nilai wajar Teman Ahok ditahan dan dideportasi
PDIP minta Teman Ahok taati sistem hukum di negara lain
'Katanya dukungan KTP Ahok cukup, kok sampai cari ke Singapura?'