Pemprov DKI dan PT MRT Jakarta Luncurkan Fasilitas Layanan Digital Ramah Disabilitas
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen sejak awal untuk menghadirkan kesetaraan bagi seluruh warganya. Termasuk dalam memfasilitasi kelompok masyarakat penyandang disabilitas.
Pemprov DKI Jakarta bersama PT MRT Jakarta meluncurkan fasilitas layanan digital yang ramah bagi penyandang disabilitas bernama DINA (Digital Intelligent Assistant). Layanan yang diluncurkan di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen sejak awal untuk menghadirkan kesetaraan bagi seluruh warganya. Termasuk dalam memfasilitasi kelompok masyarakat penyandang disabilitas.
-
Apa yang dilakukan Kapolresta Pekanbaru saat berkunjung ke rumah penyandang disabilitas? Kapolresta Pekanbaru AKBP Jeki Rahmat Mustika membawa ahli bahasa saat berkunjung ke rumah penyandanh disabilitas tuna rungu dan tuna wicara Zulkarnain Nasution.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI ingin mengurangi kemacetan? Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Apa syarat yang diterapkan Pemprov DKI untuk para pendatang? Syaratnya, pendatang harus punya tempat tinggal layak, pekerjaan tetap. Syarat tambahannya adalah pendatang harus mempunyai keahlian tertentu agar tidak memicu masalah sosial baru seperti kemiskinan dan stunting.
"Kami di Pemprov DKI Jakarta memiliki komitmen untuk memberikan fasilitas yang setara bagi seluruh warga. Sebagian dari warga kita membutuhkan pelayanan khusus, seperti saudara kita penyandang disabilitas," terang dia saat peluncuran, Jumat (3/12).
"Fasilitas ini (DINA) menjadi penanda bahwa masyarakat penyandang disabilitas bisa ke mana saja. Jika memperoleh dukungan pelayanan, mereka akan bisa mendapatkannya melalui DINA ini," lanjutnya.
Anies menjelaskan, bahwa Pemprov DKI Jakarta melibatkan penyandang disabilitas dalam perencanaan fasilitas. Dengan demikian, fasilitas yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan mereka, terlebih para penyandang disabilitas memiliki treatment yang berbeda-beda. Selain itu, apabila penyandang disabilitas sebagai salah satu kelompok rentan di Jakarta terfasilitasi, maka warga kebanyakan juga akan terfasilitasi.
"Karena, penyandang disabilitas ini bukan hanya jenisnya yang bervariasi tapi juga di tiap jenis ada spektrum yang berbeda-beda. Kita ingin semua spektrum terfasilitasi," terang Anies.
"Jadi, kami selalu sampaikan, bila empat unsur masyarakat yang terdiri dari penyandang disabilitas, lansia, anak-anak dan perempuan ini terfasilitasi, Insyaallah elemen rakyat yang lain juga terfasilitasi," ungkapnya.
Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, Gubernur Anies juga mengingatkan warga Jakarta agar menghindari sikap ableism yaitu perasaan dan cara pandang yang membuat kita seolah memiliki kelebihan di atas para penyandang disabilitas.
"Kita harus hindari ableism, perasaan bahwa semua itu memiliki kelebihan di atas penyandang disabilitas. Semua memiliki kesetaraan, kesamaan, hanya terdapat kebutuhan yang berbeda-beda. Nah, prinsip ini yang diadopsi di Jakarta. Maka dari itu, saya apresiasi MRT yang sudah memfasilitasi," pesannya.
Sementara itu, menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar menjelaskan bahwa ada tiga stasiun yang dipasang DINA, yakni Stasiun Lebak Bulus, Blok M, dan Bundaran HI. Nantinya, layanan ramah disabilitas ini akan dipasang di seluruh stasiun.
"Hari ini kami memfungsikan layanan digital yang ramah disabilitas yang kita sebut dengan nama DINA. Inisiatif ini pertama di Indonesia, dan di dunia baru ada tiga negara yang mengaplikasikan, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Hongkong," jelas William.
"Ini adalah inisiatif yang didasarkan pengalaman melayani penumpang selama ini. Mereka transformasikan ke dalam sebuah teknologi yang dapat melayani semua pelanggan tetapi amat ramah disabilitas, karena dengan adanya teknologi video call, operator yang bertugas pada operation center di HI ini bisa berkomunikasi langsung dengan teman-teman penyandang disabilitas," tandasnya.
(mdk/eko)