Penumpang Kesal Cara Mengemudi Sopir JakLingko: Ngebut dan Ugal-ugalan
Tak cuma soal cara mengemudi sopir, headway atau jarak antara mobil satu dan lainnya terkadang sangat jauh. Kondisi itu mengharuskan penumpang lebih lama menunggu.
Angkutan JakLingko kian diminati warga Jakarta. Salah satu alasannya, karena penumpang tak lagi perlu mengeluarkan uang tunai. Tinggal tap kartu uang elektronik, akan diantar sampai ke tempat pemberhentian.
Sayangnya, animo masyarakat yang tinggi tak dibarengi dengan pelayanan yang diberikan. Penumpang mengeluhkan cara mengemudi para sopir JakLingko.
-
Apa yang Heru Budi Hartono sebutkan sebagai penyebab utama kemacetan di Jakarta pada pagi hari? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Bagaimana Heru Budi Hartono ingin menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Mengapa Heru Budi Hartono berpendapat bahwa pembagian jam kerja bisa mengurangi kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Ayu, penumpang JakLingko JAK43 jurusan PGC Dalam-Tongtek sering kali mendapatkan sopir yang mengemudi dengan cara membahayakan.
"Kalau dibanding angkot biasa, angkot JakLingko ini lebih ngebut jadi bikin terburu-buru dan kalau belum duduk, kadang suka udah jalan," kata Ayu pada Selasa (4/4).
Nur juga merasakan hal serupa. Cukup sering dia mendapatkan sopir JakLingko yang mengemudi ugal-ugalan.
"Kadang tuh sopirnya suka ugal-ugalan kayak ngebut gitu loh. Harusnya kan enggak boleh, karena dia enggak ngejar setoran," kata Nur.
Tak cuma soal cara mengemudi sopir, headway atau jarak antara mobil satu dan lainnya terkadang sangat jauh. Kondisi itu mengharuskan dia lebih lama menunggu.
"Kadang nunggunya lama banget, harusnya jedanya tuh sepuluh sampai lima belas menit. Sekalinya ada suka langsung banyak," sambungnya.
Sebelumnya, seorang penumpang bernama M mengeluhkan kelakuan sopir JakLingko JAK43 jurusan PGC Dalam-Tongtek yang tak terpuji kepada seorang lansia.
Dia menceritakan, lansia tersebut dimarahi karena masa berlaku kartunya sudah habis.
"Eh sama si sopir dijawab lagi. Seingat saya kata-katanya gini, 'kalau kartu sudah mati dikubur aja, jangan dibawa-bawa. Kalau kartu sudah mati dikubur aja, sama kayak orangnya juga sebentar lagi,' Gila masa gitu ngomongnya," ujar M.
M pun mengaku sopir JakLingko mengendarai mobil dengan ugal-ugalan. Cara mengemudi sopir membuat penumpang di dalam mobil tak nyaman.
"Bawa mobilnya juga buru-buru. Ngerem sering mendadak, sampai penumpang enggak nyaman pokoknya," kata M.
Reporter Magang: Alya Fathinah
(mdk/lia)