Penyebab Pembangunan Stadion BMW Selalu Molor
Beberapa gubernur sudah silih berganti, namun Stadion BMW tak kunjung dibangun. Apa yang menyebabkan pembangunan Stadion BMW molor?
Stadion Bersih Manusiawi dan Berwibawa atau Stadion BMW akan kembali dibangun di era Gubernur DKI Anies Baswedan. Stadion ini ditargetkan dibangun awal 2018. Namun kenyataannya sampai saat ini stadion BMW masih berupa lahan kosong atau belum dibangun.
Sebagai pengingat, sejak awal rencana pembangunan Stadion BMW sudah terkendala berbagai masalah. Beberapa gubernur sudah silih berganti, namun Stadion BMW tak kunjung dibangun. Apa yang menyebabkan pembangunan Stadion BMW molor? Berikut ulasannya:
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Di mana letak Stadion Kebogiro? Seperti diketahui, Stadion Kebogiro merupakan stadion bertaraf internasional yang berada di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
-
Bagaimana peran PT Semen Indonesia dalam pembangunan Stadion GBK? Bangunan pada Stadion GBK menggunakam Semen Gresik yang mana PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkontribusi dalam menyukseskan program pembangunan yang dicanankan oleh pemerintah solusi produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Mengapa Stadion GBK dibangun? Kendati begitu, Stadion GBK pertama kali mulai dibangun pada 8 Februari 1960 pada saat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
Terkendala Pembebasan Lahan
Pemprov DKI sempat mengalami kendala ketika akan melakukan pembangunan Stadion BMW. Sebab, ada beberapa lahan yang masih bermasalah. Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Jokowi kala itu menantang kepada pemilik sertifikat tanah yang masuk dalam rencana pembangunan stadion untuk menggugat Pemprov DKI Jakarta. Sebab sengketa tanah di lokasi pembangunan sudah terjadi selama 14 tahun.
"Ini sudah berapa tahun sengketa ini, 14 tahun dan ini sudah kita rampungkan. Kalau ada yang gugat silakan. Tapi kalau sudah jadi sertifikat, ini artinya status hukumnya jelas," kata Jokowi kala itu.
Pemprov DKI Digugat di PTUN
Pembangunan Stadion BMW semakin tidak jelas, semenjak Pemprov DKI Jakarta kalah melawan PT Buana Permata Hijau di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait sengketa lahan BMW. PTUN membatalkan Sertifikat No 250 dan 251 atas nama Pemprov DKI Jakarta.
Pemprov DKI tak tinggal diam, siap mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat kala itu mengatakan siap memperjuangkannya. Dikarenakan masih berproses di pengadilan, Djarot memutuskan menghentikan proses pembangunan stadion untuk sementara sampai status tanah jelas.
Setelah melakukan banding, akhirnya Pemprov DKI telah diputus memenangkan banding atas status dua sertifikat di lahan Taman BMW yang dimiliki PT Buana Permata Hijau. Sementara itu Kepala Dinas Olahraga Pemprov DKI Jakarta, Ratiyono memastikan persoalan itu sudah selesai dan DKI sudah resmi sebagai pemilik sah setelah sertifikat lahan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan Stadion BMW dipastikan dapat segera dimulai. Stadion yang semula ditargetkan selesai tahun 2017 sampai detik belum juga dibangun.
Terkendala Karena Modal
Pemimpin DKI sudah berganti, Stadion BMW akan kembali dibangun era Gubernur Anies Baswedan. Stadion BMW rencana akan dibangun awal tahun 2018, namun nyatanya sampai saat ini stadion untuk markas persija belum juga dibangun. Alasannya karena belum jelas permodalan, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang ditunjuk sebagai pihak yang menggarap proyek itu belum ada kepastian soal dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang diajukan Jakpro sebesar Rp 1,6 triliun dalam APBD DKI 2019.
"(Dampaknya pembangunan) mundur lagi. Nanti Jakmania (suporter Persija) marah lagi. Kan Jakmania termasuk rakyat, saya mohon wakil rakyat untuk mendukung," kata Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto.
DPRD DKI Baru Setujui Rp 900 Miliar
Â
Pembangunan Stadion BMW menemui titik terang setelah DPRD DKI Jakarta menyetujui anggaran pembangunan Stadion BMW oleh Jakpro ditingkatkan dari Rp 400 miliar menjadi Rp 900 miliar.
"BMW kan desakan dari komunitas itu luar biasa dan faktanya memang Pemprov belum punya stadion. Stadion provinsi belum ada, masa harus numpang ke mana-mana pada saat dia menjadi pertandingan kandang," kata Sekda DKI Saefullah.
Jakpro menargetkan pengerjaan markas klub Persija itu selesai dalam waktu 3 tahun. Total dana yang dibutuhkan untuk membangun stadion berstandar internasional sebesar Rp 1,68 triliun.
Anies Ingin Stadion BMW Ikon DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin menjadikan Stadion BMW menjadi salah satu ikon DKI Jakarta yang dikelola baik secara bisnis. "Kita tidak ingin stadion ini seperti gor. Gelanggang olahraga yang maintenance-nya ala kadarnya yang pemanfaatannya itu itu saja," kata Anies.
Anies menjelaskan, pengelola Stadion BMW harus entitas bisnis. Sehingga bisa memanfaatkan sarana dengan baik. Menurut dia, stadion sekelas internasional peruntukannya bukan hanya untuk sepak bola tetapi bisa untuk kegiatan lain.
"Pemanfaatannya nanti mulai panggung kesenian sampai dengan kegiatan festival lainnya. Itu adalah bisnis B2B (Business to Business)," ujar Anies Baswedan.