Petualangan Anwar 7 hari jadi buron usai lolos dari Rutan Salemba
Anwar naik bus ke Bandung dan naik truk ke Bogor
Anwar bin Kiman alias Rizal (26) seorang terpidana hukuman seumur hidup atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap anak di bawah umur. Pada akhir Juni lalu, Anwar baru saja divonis akibat perbuatannya tersebut.
Tak betah tinggal di Rumah Tahanan Salemba, Anwar pun akhirnya kabur dari rutan sehari setelah lebaran. Dibantu sang istri, Ade Irma Suryani, Anwar pun berhasil lolos dan mengelabuhi sipir rutan dengan berdandan layaknya perempuan. Pakai jilbab, gamis dan lipstik.
Anwar memulai petualangannya sebagai buron dengan menggunakan bajaj di pangkalan dekat rutan Salemba. Kepada supir bajaj, Ade Irma meminta untuk berhenti di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Setelah Anwar turun sampai di daerah Tanah Abang, Anwar membuka baju gamis, jilbab, kacamata dan menghapus lipstik dari bibir dengan menggunakan tangan," kata Kasubdit Resmob AKBP Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Jumat (15/7).
Setelah mengganti pakaiannya, Anwar dan istrinya kemudian berpisah. Sekitar pukul 15.00 WIB, Ade Irma dan anaknya pulang ke rumah kontrakannya di daerah Benhil Jakarta Pusat dengan menggunakan angkutan umum.
Sementara Anwar pergi berjalan kaki ke rumah Heri saudaranya di Kebon Kacang. Di rumah Heri, Anwar meminjam switer dan topi. Anwar juga diberikan uang Rp 50.000 dari Robin dan Johan yang merupakan adik Anwar.
Kemudian Anwar pergi ke terminal Grogol dengan membawa baju gamis dan kerudung yang merupakan alat penyamarannya melarikan diri. Di terminal, Anwar menjual barang-barang tersebut seharga Rp 50.000 kepada orang.
Setelah itu, Anwar pergi ke Bandung dengan menggunakan Bus Primajasa jurusan Jakarta-Bandung pukul 17.00 WIB.
Anwar sampai di kota Bandung esok harinya sekitar pukul 05.00 WIB. Dia pun langsung mencari truk yang bisa ditumpanginya ke Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat yang merupakan wilayah pesisir pantai.
"Kemudian Anwar tinggal di sana dan beristirahat di pesisir laut selama kurang lebih 2 hari," ujar Budi.
Budi melanjutkan, pada hari Minggu (10/7), Anwar mencari tumpangan truk untuk pergi ke daerah Kampung Barengkok. Di sana Anwar ke rumah saudaranya yang bernama Wahyu di daerah Jaga Baya, Ciresik Bogor. Karena sampai di Bogor tengah malam, dia pun bermalam satu hari di sana.
Esoknya, Wahyu mengantar Anwar ke Lebak Wangi, Bogor dengan menggunakan sepeda motor. Sekitar pukul 11.00 WIB, Anwar sempat beristirahat di sebuah gubuk yang tak diketahui pemiliknya. Sementara Wahyu kembali ke rumahnya lagi.
Hari Rabu (13/7), Anwar kembali mencari tumpangan truk untuk pergi ke daerah Tangerang, Banten. Saat dirinya sampai di daerah Curug Tanggerang, Anwar pun bertemu dengan Apin.
Kepada Apin, Anwar menanyakan lowongan pekerjaan di sebuah restoran.
"Pin, masih ada enggak lowongan pekerjaan?," kata Budi meniru Anwar.
Sayangnya pekerjaan yang diminta tidak ada. Sebab sang pemilik restoran mengetahui bahwa Anwar masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang).
Diketahui orang dirinya tengah menjadi buron, Anwar pun memutuskan untuk kembali ke kampungnya di Barengkok Bogor dengan menumpang truk. Sampainya di sana, Anwar pun langsung pulang ke rumah kakak kandungnya Andri dan menginap di sana.
Sayangnya, petualangan Anwar terhenti pada esok harinya, Kamis (14/7). Sekitar pukul 14.00 WIB, Anwar ditangkap oleh petugas polisi yang berpakaian preman di rumah kakaknya. Tanpa perlawanan, Anwar pun pasrah dibawa ke Polda Metro Jaya, Jakarta.