Dua Solusi Anwar Hafid Atasi Masalah Petani di Sulteng: Pupuk Melimpah dan Resi Gudang
Pernah memimpin Morowali, Anwar Hafid memahami tantangan yang dihadapi petani.
Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid berkomitmen menyejahterakan petani dengan berbagai solusi konkret. Dalam visinya, Anwar Hafid menegaskan pentingnya ketersediaan pupuk yang melimpah dan harga hasil pertanian yang stabil, dua elemen kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani Sulawesi Tengah.
Anwar Hafid menawarkan solusi inovatif terkait masalah keterbatasan pupuk subsidi, yang sering menjadi keluhan utama para petani. Menurutnya, pemerintah harus memberikan subsidi untuk pupuk non-subsidi agar harga tetap terjangkau bagi petani, meskipun persediaan pupuk subsidi terbatas.
“Solusinya, kalau pupuk subsidi terbatas, maka pupuk non-subsidi harus disubsidi oleh pemerintah. Dengan begitu, pupuk tetap melimpah, namun harganya tetap terjangkau,” ujar Anwar Hafid, Selasa (24/9).
Pernah memimpin Morowali, Anwar Hafid memahami tantangan yang dihadapi petani. Dia menjelaskan bahwa masalah utama yang sering ditemui adalah terbatasnya Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK), yang hanya mencakup petani yang memiliki lahan sendiri.
Akibatnya, banyak petani penggarap yang tidak terdaftar dalam RDKK kesulitan mendapatkan pupuk.
Untuk mengatasi hal ini, Anwar Hafid berkomitmen memastikan ketersediaan pupuk bagi seluruh petani, termasuk mereka yang belum terdaftar dalam RDKK. Langkah ini akan memastikan para petani tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk, sehingga produktivitas pertanian dapat meningkat.
Selain fokus pada ketersediaan pupuk, Anwar Hafid juga memperhatikan masalah pemasaran hasil pertanian. Saat berdialog dengan para petani, Anwar sering mendengar keluhan mengenai rendahnya harga jual produk.
Untuk melindungi petani dari harga jual yang rendah, Anwar Hafid akan menerapkan mekanisme resi gudang, yang dapat membantu petani menyimpan hasil panen mereka dan menunggu hingga harga pasar membaik.
“Perlu ada peraturan gubernur mengenai harga terendah, serta penerapan undang-undang resi gudang untuk melindungi petani kita,” tegas Anwar Hafid.
Resi gudang, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang nomor 9 Tahun 2011, memungkinkan petani menyimpan komoditas mereka di gudang terakreditasi.
Dengan resi gudang, petani dapat menggunakan hasil panennya sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan, tanpa harus menjual produk saat harga sedang rendah. Ini memberikan fleksibilitas bagi petani untuk menjual ketika harga menguntungkan, sekaligus tetap memiliki akses ke dana tunai.
Dalam program unggulannya Berani Panen Raya, Anwar Hafid tidak hanya menjamin ketersediaan pupuk dan harga jual yang layak, tetapi juga berkomitmen menyediakan alat-alat pertanian modern dan bibit unggul.
Program ini dirancang untuk mendorong produktivitas pertanian di Sulawesi Tengah, serta memberikan dukungan penuh kepada para petani dalam meningkatkan hasil panen para petani.