Plt Gubernur DKI Sumarsono sebut Ahok bukan menggusur tapi relokasi
"Kalau relokasi, setelah digusur, disiapkan tempat yang baru. Tapi kalau yang namanya digusur, itu tidak disiapkan lokasi yang baru," ujar Sumarsono.
Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sempat menuai kontroversi karena melakukan beberapa penggusuran di ibu kota. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono angkat bicara tentang bagaimana seharusnya melakukan penggusuran di Jakarta.
Pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Otda ini mengatakan, bahwa seharusnya tidak boleh ada yang namanya penggusuran, melainkan relokasi. "Ini bahasanya bukan menggusur, tapi ada bahasa yang lain, namanya adalah relokasi," kata Sumarsono di Gereja Sion, Jakarta Barat, Jumat (6/1).
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kenapa penampilan Menteri AHY dan Basuki Hadimuljono menjadi sorotan? Penampilan AHY dan Basuki Hadimuljono Disorot Selain kemeriahan acara, sorotan juga tertuju pada gaya berpakaian dari AHY yang tampak necis dan gagah dengan setelan jas dan peci hitam.
-
Kapan Sapi Sonok tampil di acara khusus? Pelaksanaan Sapi Sonok diiringi tetabuhan berupa musik tradisional serupa saronen. Di sepanjang jalan yang dilalui, kaki sapi sonok berjalan mengikuti irama saronen. Para penabuh alat musik tradisional pun menari rancak dan membanggakan sapi yang dimilikinya.
-
Apa itu Sapi Sonok? Sapi Sonok Nilai utama varietas sapi ini adalah penampilannya yang menarik serta tindak tanduknya yang anggun dan santun di luar maupun saat ada di pelaminan sapi.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kenapa Serka Sudiyono diundang ke acara Presiden Jokowi? Pada acara itu, Presiden Jokowi memberikan games-games menarik. Salah seorang yang berhasil maju ke podium adalah Serka Sudiyono.
Sumarsono menjelaskan, idealnya dalam teori relokasi adalah sebelum dilakukan, terlebih dahulu harus disiapkan tempat relokasinya. "Kalau relokasi, setelah digusur, disiapkan tempat yang baru. Tapi kalau yang namanya digusur, itu tidak disiapkan lokasi yang baru," terangnya.
Sumarsono mengaku telah menelaah kebijakan relokasi Pemprov DKI yang dicetuskan Gubernur Petahana dan menilai kebijakan tersebut sudah sesuai, yakni relokasi dan demi kepentingan warga.
"Relokasi sudah benar 100 persen. Kebijakan memberikan perlindungan kehidupan yang lebih baik bagi penghuni dari bencana alam yang tinggal di pinggiran sungai, menghindari penyakit yang berkembang dari air. Konsepnya pembangunan manusia," tandasnya.
(mdk/ded)