Polisi Pastikan Tak Bawa Senpi Saat Imbau Warga Patuhi Protokol Cegah Covid-19
Saat ini, Polres Jakarta Pusat sedang melakukan pemetaan terhadap titik mana yang sekiranya rawan terjadi keramaian dan terjadinya pelanggaran oleh warga.
Kepolisian siap melakukan penjagaan jika pemerintah sepakat memberlakukan pola hidup baru atau new normal menyikapi Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya. Selama penjagaan, polisi juga berjanji mengedepankan cara-cara humanis.
"Pasukan standby di objek keramaian tak gunakan senjata api. Petugas bekerja untuk menegakkan disiplin aturan protokol kesehatan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto, Jakarta, Kamis (28/5).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kenapa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB dengan tujuan untuk: Membantu masyarakat: Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak: Dengan memberikan kemudahan, diharapkan semakin banyak wajib pajak yang taat membayar pajak. Mendukung pertumbuhan ekonomi: Keringanan pajak dapat mendorong aktivitas ekonomi dan investasi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Heru mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan terhadap titik mana yang sekiranya rawan terjadi keramaian dan terjadinya pelanggaran oleh warga.
"Lokasi sedang kita mapping. Pusat keramaian, stasiun, pasar dan mal," ungkapnya.
Dalam melakukan pengamanan yang sudah dilakukan beberapa hari lalu ini, Polri bersama TNI telah mengerahkan pasukannya mencapai kurang lebih 3.000 ribu personel. Jumlah tersebut terhitung 75 persen dari personel TNI dan 25 persen personel Polri.
"Sudah kami lakukan di tempat keramaian. Seperti di Stasiun Gambir ada 100 dari TNI dan 10 dari Polri," sebutnya.
Ia menjelaskan, saat melakukan pengamanan. Pihaknya selalu mengimbau masyarakat agar menggunakan masker. Selain itu, masyarakat yang diketahui tidak memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta akan dilakukan karantina.
"Kami imbau untuk pakai masker jika ada yang tak pakai masker, lalu jaga jarak. Jadi hanya sebatas imbauan. Seperti di Gambir ada yang tak melengkapi surat keterangan masuk maka kami karantina," jelasnya.
Baca juga:
Pemprov DKI: Warga Butuh Layanan Darurat Kesehatan Tak Perlu Ajukan SIKM
Sejak 25-27 Mei, 171 Ribu Kendaraan Masuk Jakarta
Jika Terapkan New Normal, Pemprov DKI Harus Buktikan Kasus Corona Bisa Terkendali
Update 28 Mei 2020, Pasien Positif Covid-19 di Jakarta 6.929 Orang
Dinas Pendidikan DKI Tegaskan Belum Ada Keputusan Sekolah Dibuka pada 13 Juli
Pemeriksaan SIKM Jakarta Hanya Berlaku Hingga 7 Juni