Polisi Soal Seruan Aksi Tolak PPKM: Jangan Bikin Angka Covid Naik, Kasihan Rakyat
Yusri mengajak semua pihak melihat kondisi ini secara jernih. Jangan malah membuat kerumunan yang berpotensi menimbulkan penyebaran virus. Penyampaian aspirasi bisa dilakukan dengan cara lain.
Beredar di media sosial, ajak melakukan aksi serentak turun ke jalan menolak kebijakan PPKM. PPKM diberlakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menanggapi seruan tersebut. Dia mengimbau masyarakat tidak mudah tersulut ajakan tersebut sebab angka kasus Covid-19 di Ibu Kota yang masih tinggi.
-
Bagaimana PPP memutuskan untuk mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
"Kita ketahui bersama bahwa Jakarta ini sudah cukup tinggi pandemi Covidnya. Coba kita kemarin Indonesia 45 ribu di seluruh Indonesia," kata Yusri kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya Jumat (23/7).
Yusri mengajak semua pihak melihat kondisi ini secara jernih. Jangan malah membuat kerumunan yang berpotensi menimbulkan penyebaran virus. Penyampaian aspirasi bisa dilakukan dengan cara lain.
"Tolong kepada teman-teman saudara-saudara saya yang berniat akan melaksanakan kegiatan penyampaian pendapat gunakan dengan bijak. Silakan datang ke Polda Metro kami akan terima atau instansi terkait secara bijak untuk kita bisa hindari kerumunan, jadi tidak ada klaster lagi nanti," imbuhnya.
"Bagaimana kalau bikin lagi kegiatan kumpul-kumpul, melakukan kerumunan apakah tidak bisa menjadikan satu klaster kerumunan lagi. Bagaimana kita mau relaksasi kalau kegiatan kerumunan seperti ini lagi. Kasihan di RS sudah penuh kasihan, kuburan lihat," ujarnya.
"Insya Allah relaksasi di tanggal 26 ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jangan bikin makin nambah sengaja akan menjadikan naik lagi nantinya, kasihan masyarakat yang lain. Jangan egois," lanjutnya.
Sebelumnya, beredar seruan aksi turun ke jalan termuat di akun instagram @blokpolitikbelajar. Aksi diklaim akan dimulai Sabtu (24/7) selama beberapan hari di beberapa kota seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Brebes, Indramayu, Semarang, Solo, Sukoharjo, Kudus, Kediri, Surabaya, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Kendari, hingga Padang.
Blok Politik Pelajar sendiri menyebut kemarahan warga sudah pecah sehingga memicu adanya demonstrasi tersebut. Mereka mengklaim massa yang turun ke jalan tidak tergabung dalam satu kelompok tertentu.
"Kemarahan warga akhirnya pecah. Warga akan turun ke jalan selama berhari-hari tanpa identitas, golongan, kelompok, maupun bendera, mereka yang turun ke jalan adalah warga yang muak dengan situasi saat ini. Mengacu pada metode aksi Be Water, aksi ini akan cair bekerja, segala bentuknya akan terus berkembang, tidak ada ketua, tidak ada aksi ini milik siapa, semua ini milik warga," tulis keterangan pada akun @blokpolitikbelajar.
Baca juga:
Polri Minta Masyarakat Tidak Terhasut Ajakan Demo, Sampaikan Aspirasi Secara Online
Ada Seruan Aksi Turun ke Jalan, Polisi Minta Diselesaikan Secara Audiensi
Polisi Tetapkan Satu Tersangka Demo Ricuh, Puluhan Orang Masih Diperiksa
VIDEO: Buntut Demo Ricuh di Bandung Sejumlah Demonstran Diciduk, Provokator Diburu
Demo Tolak Perpanjangan PPKM Ricuh, Ratusan Remaja di Bandung Diamankan Polisi
Kerusuhan Pecah Setelah PM Lebanon Mundur
Tiga Orang Pengunjuk Rasa Tolak PPKM di Bandung Reaktif Covid-19