Politik makan siang ala Jokowi
Lewat santap siang, dialog Jokowi dengan warga yang ingin menyampaikan aspirasi makin mulus.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, nampaknya punya jurus jitu buat berkomunikasi dan meredam warganya yang tak sepaham. Caranya tak perlu aneh-aneh, apalagi sampai melakukan pemaksaan.
Buat Jokowi, sapaan Joko Widodo, caranya cukup bertemu dengan pihak yang memiliki aspirasi lewat jamuan makan siang. Ternyata hal itu cukup ampuh membantu mengomunikasikan keinginan pemerintah daerah supaya diterima warganya.
Bukan saat ini saja Jokowi melakukan hal itu. Saat dia masih menjabat sebagai Walikota Surakarta, dia pernah melakukan hal sama. mengundang makan siang perwakilan pedagang pasar setempat yang akan digusur. Akhirnya kesepakatan pun tercapai lewat cara damai.
Tercatat sudah beberapa kali Jokowi menjamu beberapa warga DKI Jakarta makan siang bersama. Utamanya sembari membahas sengketa yang terjadi. Berikut adalah deretan aktivitas politik makan siang ala Jokowi.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang telah diraih oleh seluruh kelurahan di DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Ibu Kota Nusantara (IKN) diresmikan sebagai pengganti DKI Jakarta? Posisinya akan menggantikan DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan pusat pemerintahan Indonesia.
Jokowi ajak warga Petukangan, Jaksel, makan siang bareng
Pada 24 April lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan warga Petukangan, Jakarta Selatan. Pertemuan diselingi makan siang bersama ini untuk membahas sekaligus mencari solusi ganti rugi atas penggusuran rumah dan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (Lingkar Luar Jakarta) W2, yakni jalur Kebon Jeruk-Ulujami.
Sebelum sesi diskusi, Jokowi mengajak warga makan siang bersama di salah satu rumah makan di Jalan Saidi Raya, Pertukangan Selatan, Jakarta Selatan. Usai santap siang, Jokowi lantas memaparkan ulang proyek pembangunan tol yang dimulai sejak 1992, tapi sempat mandek pada 1997 akibat krisis moneter.
Diskusi ini penting untuk mendengar secara langsung keluhan masyarakat. Persoalan ganti rugi, Jokowi meminta warga tidak saling memprovokasi warga.
"Untuk kepentingan jutaan orang, dalam musyawarah ini kita bicara dari hati ke hati. Tetapi saya juga tidak mau adanya dari warga yang melakukan provokasi. Pahala yang lebih banyak dari tuhan," kata Jokowi saat itu.
Sebelumnya, warga Petukangan melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota menuntut ganti rugi atas penggusuran guna pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (Lingkar Luar Jakarta) W2, yakni jalur Kebon Jeruk-Ulujami. Berdasarkan Surat Keputusan yang diturunkan oleh Wali Kota Jakarta Selatan, tiap meter tanah itu dihargai Rp 920 ribu. Sedangkan pada saat Surat Keputusan Gubernur Nomor 1907 tahun 2010, besaran ganti rugi tanah, bangunan, dan tanaman proyek jalan tol JORR W2 dipatok Rp 2 juta per meter.
Jokowi traktir warga Waduk Pluit makan ikan bakar dan sop iga
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pernah mengajak perwakilan warga yang tinggal di sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara makan siang bersama di Balai Kota. Makan siang ini sekaligus untuk mendengar keluhan warga terkait pemulihan fungsi Waduk Pluit, yang mengharuskan warga digusur.
Saat itu, Jokowi didampingi Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, menemui sekitar belasan perwakilan warga Waduk Pluit di salah satu ruang rapat yang telah 'disulap' menjadi ruang makan. Dalam acara jamuan makan siang tersebut, Jokowi mengaku mengundang perwakilan warga bukan untuk membicarakan hal-hal terkait permasalahan antara warga dan Pemprov DKI.
"Saya undang bapak-ibu di sini tidak untuk bicara yang berat-berat. Kalau yang berat dan teknis, nanti itu di lapangan saja. Saya sudah pusing," ujar Jokowi membuka acara jamuan makan siang pada 21 Mei lalu.
Namun demikian, sebelum makan siang dimulai, Jokowi sempat menyampaikan pesan kepada para undangan, terkait perkembangan pembangunan Waduk Pluit. Dia pun menyampaikan kalau saat ini rumah susun bagi warga waduk Pluit pembangunannya telah dimulai dan akan rampung pada akhir tahun 2013 ini.
"Setidaknya dengan bapak ibu datang ke sini, kami minta untuk infokan kepada saudara-saudara di sana, Rusun yang nantinya jadi tempat tinggal bapak ibu sudah mulai dikerjakan, Insya Allah November atau Desember sudah selesai dikerjakan," ujar Jokowi.
Jokowi pun menjamu perwakilan warga Waduk Pluit itu dengan hidangan ikan dan udang bakar, sop iga, capcay, emping, dengan penutup es buah. Usai santap siang, lobi Jokowi dan para warga pun dilakukan tertutup.
Warga Ria Rio luluh usai santap siang bareng Jokowi
Belasan warga Waduk Ria Rio kemarin siang mendatangi Gedung Balai Kota, Jakarta. Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), memenuhi tuntutan mereka, yakni memberikan kulkas sebagai ganti kompensasi dispenser yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bagi para warga yang akan pindah ke Rumah Susun Pinus Elok.
Jokowi pun menyambut kedatangan para warganya itu. Demi meredakan ketegangan dan melancarkan komunikasi, Jokowi lantas mengundang mereka santap siang bersama, sembari mendengar keluhan warga.
"Jadi mereka hanya ingin memastikan bahwa semua ruangan dan isinya sama, tapi mereka enggak mau dispenser, ganti kulkas, satu saja bermasalah tadi. Ya kita turuti," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, kemarin.
Seperti biasa, strategi makan siang ala Jokowi kembali berhasil. Warga Waduk Ria Rio pun menurut dipindahkan Jokowi ke Rusun Pinus Elok.
"Hari Sabtu pembagiannya lewat undian pemprov. Enggak ada masalah lahan nanti disiapkan truk ini sabtu masih undian. Jadi sudah clear (jelas)," tutup Jokowi.
Jokowi janji traktir warga Lenteng Agung makan siang
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tak tinggal diam melihat kemelut warganya di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang menolak kehadiran Lurah baru mereka, Susan Jasmine Zulkifli. Buat meredam konflik dan mendengar langsung keluhan warga, Jokowi pun berencana mengajak perwakilan warga Lenteng Agung santap saing bersama.
"(Surat protes) sudah saya baca. Enggak apa-apa, ditanggapi sih sudah, ditemui nanti diundang saja 10-12 orang minggu depan," kata Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/9).
Sampai saat ini, Jokowi masih enggan mencopot Lurah Susan. Menurutnya, selama kerja sang lurah baik, dia tidak akan memberhentikan Lurah Susan.
"Lurah Lenteng Agung kan harusnya masalah kemampuan manajerial, kemampuan lurah melayani yang saya nilai, prestasi yang saya nilai. Ini baru 3 bulan, saya kan nilai setelah 6 bulan itu juga dari survei. Dari survei itu saya cek lapangan," tutupnya.