Menilik Sejarah Kabupaten Penajam Paser Utara, Dulunya Wilayah Kerajaan dengan Armada Angkatan Laut yang Kuat
Menurut catatan sejarah, keduanya memiliki pengaruh yang besar sebagai pelestari kebudayaan nenek moyang Kalimantan dengan angkatan militer laut yang kuat.
Menurut catatan sejarah, keduanya memiliki pengaruh yang besar sebagai pelestari kebudayaan nenek moyang Kalimantan dengan angkatan militer laut yang kuat.
Menilik Sejarah Kabupaten Penajam Paser Utara, Dulunya Wilayah Kerajaan dengan Armada Angkatan Laut yang Kuat
Saat ini wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur telah menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
Posisinya akan menggantikan DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan pusat pemerintahan Indonesia.
Pembangunan pun telah digencarkan dengan mendirikan sejumlah fasilitas pemerintahan dan beberapa gedung pendukungnya.
Agenda terdekat akan meliputi penyelesaian konstruksi Istana Kepresidenan yang saat ini mulai ditempati Presiden Joko Widodo hingga akhir masa jabatannya.
-
Dimana IKN Nusantara dibangun? IKN yang sedang dalam tahap pembangunan hingga 2045 ini berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur.
-
Kenapa Kawah Ijen terkenal? Kawah Ijen merupakan danau kawah bersifat asam yang berada tepat di puncak gunung Ijen. Kawah ini merupakan danau air asam kuat terbesar di dunia. Wisata ini memiliki keunikan berupa fenomena eternal blue fire atau api biru abadi. Blue fire hanya terjadi di dua tempat di dunia yaitu Islandia dan Ijen.
-
Siapa yang memimpin Daerah Istimewa Kalimantan Barat? Dalam deklarasi tersebut, Sultan Hamid II dipilih sebagai kedua dewan serta dibantu oleh badan pemerintahan harian yang berjumlah lima orang.
-
Di mana Kerajaan Pajajaran berpusat? Kerajaan Pakuan Pajajaran berdiri di Jawa Barat dan berpusat di Bogor.
-
Kenapa Kawah Ijen populer? Pemandangan Kawah Ijen begitu memesona dengan warna hijau tosca khas. Selain itu, fenomena blue fire yang dihasilkan gas sulfur di kawah ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran, jika ini menjadi wisata populer yang sering dikunjungi masyarakat hingga pelancong manca negara.
-
Dimana pusat Kerajaan Pajajaran? Pusat kerajaannya ada di wilayah perbatasan antara Kecamatan Tamansari dan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, persisnya di kaki Gunung Salak.
Selain itu, lapangan istana presiden IKN akan turut dilangsungkan kegiatan upacara bendera untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Namun tahukah Anda bahwa di zaman dahulu, kawasan IKN merupakan daerah adat yang dihuni oleh dua kerajaan besar yakni Suku Paser Tunan dan Suku Paser Balik.
Menurut catatan sejarah, keduanya memiliki pengaruh yang besar sebagai pelestari kebudayaan nenek moyang Kalimantan dengan angkatan militer laut yang kuat. Berikut informasi selengkapnya.
Sebagai Wilayah Kerajaan
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Suku Paser Tunan dan Suku Paser Balik berinduk kepada kerajaan besar yakni Paser pada abad ke-16 masehi.
(Foto: Istana Kepresidenan IKN/indonesia.go.id)
Selain itu, di wilayah IKN dulunya hidup kerajaan kecil lainnya yakni Suku Lolo yang berpusat di muara Sungai Lolo Paser, Suku Kali di Long Kali Paser serta Suku Adang.
Mereka hidup berdampingan, dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai mata pencaharian juga sebagai nelayan di Teluk Balikpapan. Secara sosial, mereka hidup berpencar-pencar dan memenuhi hampir sebagian dari wilayah tersebut.
Alami Kepunahan
Sayangnya, lambat laun suku-suku tersebut mengalami kepununahan seiring perkembangan zaman.
Banyak di antara dari masyarakat adat yang memilih meninggalkan tanah kelahiran mereka, dan memilih berpindah lokasi untuk hidup.
Beberapa lokasi yang dijadikan tujuan hidup adalah pusat-pusat pemerintahan yang lebih besar, maupun lingkungan kerajaan.
Ada juga yang memilih mendirikan permukiman baru di hulu sungai serta berpindah ke pedalaman.
Pembangunan yang masif membuat mereka perlahan memilih untuk meninggalkan tempat bermukim dan berpindah ke titik yang lain.
Punya Angkatan Laut yang Andal
Sejak berdirinya Kerajaan Paser yang dipimpin Sultan Sulaiman Alamsyah (1799-1811), wilayah yang dikuasai oleh Suku Adat Tunan menjadi bagian dari kerajaan tersebut.
(Foto: Pelabuhan Feri Penajam/Wikipedia)
Tunan yang dalam catatan para raja-raja Paser lebih dikenal dengan nama Tanjung Jumlai, memegang peran penting. Di kawasan ini, didirikan armada perang yang bertugas mengamankan bagian utara Kerajaan Paser.
Sejarah Penajam Paser Utara mencatat bahwa angkatan laut Kerajaan Paser tidak lepas dari peranan seorang bangsawan Bugis dari Sulawesi Selatan, Petta Saiye.
Ia membawa empat tenaga ahli serta 50 tukang dan pekerja biasa untuk memodernisasi kapal-kapal perang kerajaan.
Setelah lebih dari setahun bekerja, Petta Saiye berhasil membuat kapal-kapal perang baru. Sultan Sulaiman Alamsyah kemudian memerintahkan Petta Saiye untuk mencari persenjataan guna melengkapi kapal-kapal tersebut agar lebih kuat dan modern.
Kaya Hasil Alam
Selain kisah kerajaan yang cukup kuat, wilayah tersebut sejak dulu dikenal dengan hasil alam yang melimpah.
Tak heran bila wilayah Penajam Paser Utara banyak berdiri kerajaan kecil, serta masyarakat yang berpindah-pindah karena sumber kehidupan ada di banyak titik.
Merujuk situs disbun.kaltimprov.go.id, wilayah tersebut memiliki sejumlah hasil alam berupa kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dalam, lada beserta kopi.
Berdasarkan data tahun 2023, luas area kebun kelapa sawit mencapai 52.230 ha, karet 6.670 ha, kakao 11 ha, kelapa dalam 4.301 ha, lada 1.383 ha, kopi 14 ha.
Iklim pertanian ini yang terus menerus diwariskan kepada generasi sekarang, sehingga hasil alam bisa termanfaatkan dengan baik.
Jadi Kabupaten Termuda Kedua di Kalimantan Timur
Merujuk setda.penajamkab.go.id, Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan wilayah administrasi termuda kedua di Provinsi Kalimantan Timur.
(Foto: Kantor Bupati Penajam Paser Utara/wikipedia)
Sebelumnya wilayah ini ikut ke dalam area Kabupaten Paser.
Pembentukan kabupaten ini ditandai dengan pengesahan Undang-Undang No. 7 tahun 2002, yang secara yuridis formal menetapkan terbentuknya kabupaten tersebut.
Dipaparkan Undang-Undang No. 7 tahun 2002, terdapat empat kecamatan aktif yakni Penajam, Waru, Babulu, dan Sepaku dan mengukuhkan sebagai kabupaten baru ke-13 di Kalimantan Timur.
(Foto: Lapangan Istana Kepresidenan IKN/Merdeka.com)