Polri terjunkan 38 personel atur lalu lintas di daerah banjir
Polisi juga siap membantu menjaga rumah warga yang ditinggal mengungsi.
Korlantas Polri ikut menerjunkan 38 personelnya membantu pengaturan lalu lintas di kawasan banjir di sejumlah daerah di Jakarta. Tim sudah turun sejak pagi tadi.
"Kita turunkan 38 personel dengan 15 unit pengatur. Semua bekerja sejak pagi di bawah koordinasi Polda Metro Jaya," ujar Kepala Korlantas Mabes Polri, Irjen Pol Pudji Hartanto saat memantau banjir Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (13/1).
Pihaknya juga telah menerapkan rekayasa lalu lintas dengan dua model sesuai kondisi di lapangan. Dengan sistem ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan volume kendaraan.
Topik pilihan: DKI Jakarta | Jokowi ahok
"Kalau tinggi dan tidak bisa dilalui kita tutup total. Kalau masih bisa dilalui kita pake sistem buka tutup. Intinya kita coba urai jalur secepat mungkin. Kita gunakan akses yang memungkinkan," paparnya.
Jumlah personel akan ditambah bila dampak banjir semakin membesar. Selain itu, Pudji juga meminta seluruh RT dan RW mendata warganya baik yang masih bertahan maupun sudah mengungsi.
"Kita dapat laporan di Bogor masih hujan. Ini yang kita antisipasi. Selain itu, warga yang ngungsi kan nggak bawa semua hartanya. Itu harus dijaga. Biar bisa jaga kita harus tahu data warga yang ngungsi tiap RT agar petugas yang berjaga bisa kerja optimal," pungkasnya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Apa yang menyebabkan banjir dan mengapa bencana banjir sering terjadi di Indonesia? Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah. Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.
Baca juga:
Tim SAR terus evakuasi warga yang terjebak banjir Kampung Pulo
Banjir surut, arus lalin Jatinegara Barat menuju Matraman dibuka
Bikin macet, tukang ojek gerobak dimarahi Polwan di Ciledug
SBY perintahkan BNPB, TNI dan Polri bantu Jokowi atasi banjir
Angkot berhenti beroperasi karena banjir, pegawai kebingungan