PPKM Hari Pertama, Petugas Terapkan Sistem Buka Tutup Atasi Kemacetan

Kendati demikian, Sambodo memastikan jika pelaksanaan pembatasan mobilitas masih berjalan seperti rencana dengan tetap dilaksanakan selama 24 jam.

2021-07-03 20:19:26

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan jika pelaksanaan pembatasan mobilitas di titik-titik pos yang tersebar di Ibu Kota masih dalam tahap sosialisasi di hari pertama PPKM Darurat. Sehingga petugas memakai skema buka tutup, ketika terjadi kemacetan panjang.

"Iya, karena hari ini masih sosialisasi," kata Sambodo saat dikonfirmasi merdeka.com pada hari pertama PPKM Darurat, Sabtu (3/7).

Oleh karena itu, lanjut dia, pada titik-titik pos penyekatan pembatasan mobilitas masyarakat apabila terjadi kemacetan yang panjang, akan dibuka agar arus lalu lintas normal kembali.

"Situasional kalau kemacetannya sudah terlalu panjang, kita normalkan. Setelah itu kita sekat lagi," ujarnya.

Kendati demikian, Sambodo memastikan jika pelaksanaan pembatasan mobilitas masih berjalan seperti rencana dengan tetap dilaksanakan selama 24 jam.

Sedangkan saat ditanya terkait data pengguna jalan yang diputar balikan saat hendak melintas di pos penyekatan, jawab Sambodo bila data tersebut masih dalam proses sehingga belum dapat dipublikasikan.

Adapun berdasarkan pantauan merdeka.com, terdapat dua titik pos pembatasan mobilitas yang pada siang hari dibuka petugas. Pertama di titik pos penyekatan di depan PT. Panasonic, Jalan Raya Bogor.

Terpantau pada sekitar pukul 12.26 WIB arus lalu lintas disana sudah lancar baik dari kedua arahnya. Karena penyekatan yang sebelumnya dilakukan, sudah dibuka sementara oleh petugas, guna menghindari kemacetan.

Kondisi serupa juga dilakukan di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dimana petugas telah membuka penyekatan jalan sehingga arus lalu lintas dapat lancar kembali..

Berdasarkan pantauan merdeka.com jalan sudah dibuka saat pukul 12.00 WIB hingga sore hari, sehingga kendaraan baik roda doa maupun roda empat dan lainnya sudah dapat melintas dari arah Depok menuju Jakarta.

Padahal sebelumnya, jalan telah dibentangkan water barier yang mengakibatkan banyak kendaraan dari Depok menuju Jakarta tersendat hingga mengular sampai menumpuk di perlintasan palang kereta di Lenteng Agung.

Ditemui dilokasi, Ipda TB Listiyono selaku Perwira Unit Urai Polres Jakarta Selatan menjelaskan alasan dibukannya jalan karena mencegah penumpukan kendaraan yang telah mencapai di perlintasan palang gardu kereta di jalan Lenteng Agung.

"Dari 24.00 WIB sampai sekarang kita lakukan penyekatan. Tapi kalau kita nyekat itu disini ibaratnya bukan kita sekat tapi kita buka sedikit. artinya kita buka sedikit karena itu kemacetan mengular sampai dengan rell kereta gardu (palang perlintasan)," kata Listiyono.

Menurut Listiyono, penumpukan kendaraan yang terjadi di perlintasan kereta haruslah diatasi. Karena arus lalu lintas kereta yang tidak bisa ditahanm

"Karena itu rell kereta api itu tidak bisa kita tahan ya, harus ada signal-signal disitu. Makanya kita perlu sortir yang ibaratnya bisa masuk-masukan," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, penyortiran juga dilakukan ketika kendaraan yang diperbolehkan sesuai aturan PPKM Darurat hendak melintas yang nanti penyekatan akan akan dibuka sementara.

"Artinya ada pengecualian itu kalau TNI/Polri dia lewat, terus Nakes terus juga yang strategis objek-objek vital," tuturnya.

Baca juga:
Alasan Pemerintah Tidak Tutup Akses Perjalanan Internasional Saat PPKM Darurat
Jaksa Agung: Sanksi Pelanggar Prokes saat PPKM Darurat Harus Beri Efek Jera
Ada PPKM Darurat, 1 Gerbong KRL Hanya Boleh Diisi 52 Orang
Satgas Covid-19 Kecam Kerumunan di Tengah PPKM Darurat
Minggu Pertama PPKM Darurat, Warga Keluhkan Padatnya Antrean di Statiun Bojong Gede

(mdk/ded)