Puncak hujan di DKI bulan Januari, potensi banjir lebih besar
Setiap warga diharapkan sudah membuat daerah resapannya masing-masing.
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, akhirnya dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11) kemarin. Pelantikan ini langsung dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), juga dihadiri para menteri Kabinet Kerja, DPRD DKI Jakarta, DPR dan MPR.
Meski dengan status gubernur, bukan berarti Ahok bisa duduk santai kelola ibu kota. Banyak pekerjaan rumah (PR) menumpuk menanti dirinya. Salah satunya persoalan banjir yang menjadi musibah tahunan DKI Jakarta.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Satya menuturkan, DKI Jakarta saat ini sudah memasuki musim penghujan. Dia menyebut, dua sampai tiga bulan ke depan daerah ibu kota ini segera memasuki puncak musim penghujannya.
Lebih jauh, Andi juga menyebut saat puncak musin hujan itu, diprediksi banjir Jakarta makin luas. "Jakarta sudah memasuki musim hujan. Puncaknya Januari sampai Februari. Saat itu, potensi banjirnya akan lebih besar," kata Andi di Jakarta, Kamis (20/11).
Dia mengungkapkan, DKI Jakarta sebenarnya mulai sedikit hari hujannya. Namun, potensi guyuran hujan lebat masih tinggi, sehingga banjir tetap tidak bisa dihindari.
"Hari hujan di Jakarta makin berkurang, namun hujan lebatnya masih banyak. Itu yang menyebabkan potensi banjir lebih besar," ungkapnya.
Jelang menghadapi serangan banjir, Andi mengingatkan Ahok untuk memperbanyak wilayah serapan DKI Jakarta. Pasalnya, permukaan tanah sebagai daya serap Jakarta cuma 20 persen dan 80 persen telah menjadi pemukiman atau gedung.
"Jadi saluran air itu harus segera dibersihkan. Sumur resapan harus diperbanyak, seperti di hotel-hotel atau di gedung-gedung," jelasnya.
Dalam waktu tiga bulan ke depan, Andi akui sulit untuk merapikan banjir secara cepat. Dia menyarankan tiap warga sudah membuat daerah resapannya masing-masing. "Lubang biopori diperbanyak," katanya.
Baca juga:
Jakarta diguyur hujan, jalan ibu kota banyak tergenang
Musim hujan, BNPB ingatkan potensi banjir dan longsor
Gaya blusukan Ahok tinjau kesiapan hadapi musim hujan dan banjir
Antisipasi bencana, polisi jaga aliran Sungai Bengawan Solo
Cegah banjir di musim hujan, Kota Semarang kerahkan 24 pompa air
Cegah DBD, Prajurit TNI 'ngejar-ngejar' nyamuk di kelurahan
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan puncak musim hujan di Indonesia? BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh hujan disertai angin kencang di Jogja? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan.